Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Green Refinery, Komitmen Kilang Pertamina Kejar Target Net Zero Emission pada 2060

Kompas.com - 14/07/2023, 14:36 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) berkomitmen mengembangkan kilang-kilang yang saat ini beroperasi. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan produk-produk yang lebih ramah lingkungan atau disebut sebagai green refinery.

Green refinery merupakan salah satu inisiatif pengolahan green fuel (bahan bakar minyak ramah lingkungan) menjadi milestone sekaligus bukti nyata kilang Pertamina untuk mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) pada 2060.

Pengembangan green refinery juga menjadi inisiatif strategis dalam mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) nasional pada 2025. 

Target tersebut adalah menghasilkan bahan bakar lebih ramah lingkungan dengan menggunakan renewable feedstock (bahan baku terbarukan).

Adapun bahan baku yang diolah di kilang Pertamina, antara lain minyak kelapa sawit atau refined bleached deodorized palm oil (RBDPO).

Baca juga: Dapat Dana 3,1 Miliar Dollar AS, Pertamina Kembangkan Kilang Balikpapan untuk Ketahanan Energi RI

Ke depan, Pertamina dapat juga mengembangkan pengolahan minyak jelantah/used cooking oil (UCO) menjadi biofuels.

Salah satu kilang Pertamina yang mengembangkan green refinery adalah kilang Cilacap. 

Di kilang ini, Pertamina berhasil mengolah green fuel dengan kapasitas 3 kilo barrels per day (KBPD) dari feedstock RBDPO atau minyak kelapa sawit yang telah dijernihkan menjadi produk green diesel 100 persen,  yaitu Pertamina Renewable Diesel (Pertamina RD). 

Saat ini, Pertamina RD telah dipasarkan di domestik dan berkesempatan mendukung pemenuhan kebutuhan Renewable Power dari Generator Set (Genset) untuk acara Energy Transition Working Group (EWTG) G20 dan Formula E World Championship. 

Selain pasar domestik, Pertamina RD juga secara ekspor untuk pasar Eropa pada 2022.

Baca juga: Pertamina Bakal Dapat Kucuran Rp 46,2 Triliun untuk Bangun Kilang Baru

Produk green fuel lain yang dapat diproduksi melalui green refinery adalah Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk bahan bakar pesawat terbang (Bioavtur).

Produk tersebut telah sukses diuji coba terbang dengan menggunakan CN235 pada 2022. Uji coba akan dilanjutkan dengan commercial flight test (uji terbang komersial) dalam waktu dekat untuk pengujian Bioavtur (SAF) pada salah satu pesawat komersial dari maskapai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Tanah Air ini.

Pengembangan green refinery akan terus dikembangkan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan menjadi 6 KBPD.

Salah satunya adalah Green Refinery Cilacap fase 2 dengan varian feedstock yang lebih luas sehingga dapat mengolah hingga spesifikasi UCO. 

Green Refinery Cilacap Fase 2 ditargetkan dapat onstream pada 2026 untuk meningkatkan kualitas produk dan menurunkan emisi gas buang. 

Baca juga: Laba Bersih Kilang Pertamina Internasional Naik 597 Persen Sepanjang 2022, Cetak Rekor Tertinggi dalam 5 Tahun

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com