Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hanif Sofyan
Wiraswasta

Pegiat literasi di walkingbook.org

Jebakan "Petugas Partai" dan Kedewasaan Politik Capres Pilihannya

Kompas.com - 13/07/2023, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Persaingan Politik

Di kubu Koalisi Perubahan Untuk Persatuan (KPP) terjadi eskalasi pergerakan internal yang saling mendesak. Keputusan untuk merapatkan barisan dan menentukan pilihan harus disegerakan agar bisa beranjak pada langkah politik berikutnya.

Dinamika elektabilitas juga diramaikan dengan banyaknya survei yang saling dukung dan saling menjatuhkan, tergantung seberapa besar penyelenggara survei berafiliasi dengan tokoh yang didukungnya.

Lembaga survei terus berproses mewartakan perkembangan dinamis elektabilitas Calon Presiden (Capres) yang mulai dimunculkan berbagai media.

Hasil survei di linimasa berbagai media bergerak fluktuatif. Saling susul antarkandidat Capres maupun Cawapres. Riuh mewarnai dinamika politik nasional untuk nantinya berebut menduduki "Kursi Istana Negara".

Di posisi atas Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan terus memuncaki persaingan dan tengah menunggu kepastian mencari pendamping cawapresnya.

Setiap “tes ombak” dari salah satu koalisi selalu menimbulkan gelombang baru yang luar biasa bagi yang lainnya.

Masa king maker membuat sinyal-sinyal kelihatannya akan mulai berakhir, dukung mendukung akan semakin jelas, sekalipun bisa menimbulkan gesekan.

Patut dicermati elektabilitas Prabowo Subianto yang menanjak juga "dikait-kaitkan dengan dukungan Jokowi" oleh beberapa kalangan.

Ini bisa bertendensi buruk bagi hubungan Jokowi dan partai pendukungnya, PDIP, yang saat ini masih berseberangan dengan Prabowo.

Sepuluh nama cawapres yang diumumkan oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani langsung menimbulkan gejolak di kubu koalisi lain. Apalagi PDIP memainkan jurus merangkum semua calon nama potensial siapapun itu yang bisa dijadikan cawapres pasangan Ganjar.

Termasuk yang sudah masuk dalam bilangan koalisi lain. Begitulah politik saat ini, semakin panas dan bergairah seiring makin dekatnya Pilpres.

Bagi Ganjar terlepas dari apapun konsekuensinya yang akan ditanggungnya, keteguhan prinsip "Petugas Partai" di internal PDI-P seakan berwujud "Keranda Demokrasi" bagi siapapun yang masuk dalam barisan PDIP dalam kontestasi di Pilpres 2024, baik sebagai Capres ataupun Cawapres .

Hal yang "mungkin" dihindari Prabowo Subianto, diterima Ganjar Pranowo, dan pernah dialami Joko Widodo.

Setidaknya masih ada waktu menentukan dan menempatkan posisi politik bagi para kandidat Capres dan Cawapres menuju Pilpres 2024.

Perhitungan untung rugi bagi kemenangan kontestasi Pilpres 2024 jelas menjadi pertimbangan utama.

Pertimbangan yang tidak mudah dan tentunya akan terus dinamis ke depannya. Termasuk apakah akan maju dengan kekuatan sendiri atau tetap akan menjadi “petugas partai”, “orang bayangan” dari kekuatan besar lain di belakangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com