Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Bakamla dan Kisah Intelijen Iran Berupaya Bebaskan Tanker yang Ditangkap Indonesia

Kompas.com - 12/07/2023, 05:05 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

Operasi pembebasan tanker

Adapun kehadiran Gilchalan di Indonesia untuk menggelar operasi intelijen pembebasan tanker Iran, MT Horse yang ditangkap Bakamla pada 24 Januari 2021.

Dilansir dari Kompas.id, kedatangan Gilchalan ke Indonesia, 18 Mei 2021, bersamaan dengan persidangan tanker MT Horse.

Kapal itu disita Badan Keamanan Laut di perairan Kalimantan pada Januari 2021 karena melanggar alur pelayaran. MT Horse mengangkut 1,8 juta barel minyak mentah, yang nilainya dapat mencapai Rp 25 miliar.

Ia mengeklaim operasinya di Indonesia berhasil. Hal itu disampaikannya dalam pengakuan tertulis berbahasa Persia yang ia buat untuk penegak hukum ataupun saat ditemui Kompas di Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Kelas IIA Tangerang, Banten, November 2021.

"Saya datang ke Indonesia untuk membantu tanker Iran, MT Horse, yang diadili di Batam. Pemerintah Iran mengirim saya untuk membantu membebaskan kapal itu dan mengembalikannya ke Iran," ujarnya, dikutip dari Kompas.id.

Sebelum ke Indonesia, dalam pengakuan tertulisnya, Gilchalan mengatakan, ia menghubungi kenalannya di Bali dan di Batam untuk mencari tahu kondisi MT Horse.

Dari kenalan di Batam, didapat informasi MT Horse terlibat masalah hukum, nakhodanya dipenjara dan menunggu proses persidangan di PN Batam.

Baca juga: Akal-akalan Tanker Iran, Bakamla: Sinyal di Laut Merah tapi Posisi di Natuna Utara

Setelah menyampaikan informasi itu kepada Sayed Alireza Mir Jafari yang merekrutnya, Gilchalan diperintahkan segera ke Indonesia.

Gilchalan lalu mengurus izin tinggal di Indonesia dengan menghubungi agen pembuat visa di Bali. Namun, sebelum berangkat, ia bertemu Sayed dan rekannya, Mehdi, di Teheran.

Sayed mengatakan, tanker MT Horse harus dibebaskan karena amat penting. Gilchalan dibekali 10.000 dollar AS atau setara Rp 140 juta.

Namun, setibanya di Indonesia, Sayed memintanya mengubah tujuan dari Batam ke Bali karena tanker akan segera bebas.

"Kamu harus pergi ke Bali untuk membangun perusahaan, lalu kembali ke Iran,” tulis Gilchalan.

Karena pandemi Covid-19, banyak tempat tutup di Bali. Gilchalan lalu melaporkan hal itu ke Sayed dan meminta pulang lebih awal ke Iran. Permintaan itu disetujui Sayed.

Dia meminta, setelah dari Iran, Gilchalan melanjutkan misi pencarian warga Iran di Malaysia, yakni Hamed Nasrallah.

Orang yang disebut berbahaya bagi negara itu sudah pernah diintai Gilchalan di Malaysia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com