JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) menggunakan lembaga survei per daerah pemilihan (dapil) dalam menentukan nomor urut bakal calon legislatif (bacaleg) DPR RI untuk Pemilu 2024.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto saat menyerahkan perbaikan berkas bacaleg dari partai berlogo matahari itu ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Minggu (9/7/2023).
“Misalkan (bacaleg) yang lebih intens, lebih giat, lebih real, itu salah satu kriteria kami dan kami menggunakan lembaga survei per dapil,” kata Yandri kepada awak media.
“Jadi siapa yang layak untuk nomor satu atau nomor berikutnya tentu ada ukuran obyektif dari DPP PAN, bukan karena faktor kedekatan, bukan karena faktor pengurus atau karena artis dan lainnya. Sama semuanya,” ujar Yandri.
Baca juga: Waketum PAN: Zulhas Tak Terdaftar sebagai Bacaleg karena Ada Kemungkinan Jadi Bacawapres
Yandri mengatakan, penentuan nomor urut bacaleg dari PAN akan dilakukan sebelum pengumuman daftar calon sementara (DCS).
“Sekarang kami istilah masa pencermatan, kami tadi menyebut tidak ada istilah anak emas. Jadi bukan misal kan Ketua DPP tapi enggak kerja, ya kan, tidak melakukan apa-apa di dapil, tiba-tiba nomor satu misalkan,” kata Yandri.
Dalam penyerahan perbaikan berkas ke KPU itu, PAN menyerahkan nama 580 bacaleg dari 84 dapil, dengan tingkat keterwakilan perempuan 37 persen.
“Perlu kami sampaikan juga dari 580, incumbent 44 orang nyalon lagi,” kata Yandri.
Ia menyebutkan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas sejauh ini belum terdaftar sebagai bacaleg untuk Pemilu 2024.
Baca juga: Ditanya Soal Golkar-PAN Gabung KKIR dengan Mahar Cawapres, Muhaimin: Ssstt...
Sebab, Yandri mengatakan, Zulhas berpotensi didaftarkan menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk Pilpres 2024.
Adapun Zulhas bersama kader PAN lain, Erick Thohir, masuk skenario PAN untuk Pilpres 2024.
Skenario dari PAN antara lain, Prabowo Subianto-Erick Thohir, Ganjar Pranowo-Erick Thohir, dan Airlangga Hartanto-Zulkifli Hasan.
“Kami sampaikan kalau di pilpres kan kami ada tiga skenario, kalau tidak Prabowo-Erick, Ganjar-Erick, atau Airlangga-Zulhas,” kata Yandri.
“Jadi Bang Zulhas masih punya kemungkinan jadi cawapres,” ucap Yandri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.