Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekam Jejak dan Kontroversi Habiburokhman, Pimpinan Komisi III Pengganti Desmond

Kompas.com - 04/07/2023, 15:57 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

Adapun Habiburokhman telah bergabung bersama Partai Gerindra sejak 2010. Kala itu, ia langsung menduduki posisi strategis sebagai Ketua Bidang Advokasi dan sekaligus anggota Dewan Pembina Partai Gerindra.

Dua tahun berikutnya, Habiburokhman memimpin Tim Advokasi Jakarta Baru.

Tim ini merupakan kelompok advokat yang membela kepentingan hukum Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2012 yang diusung PDI Perjuangan dan Gerindra.

Pada 2014, Habiburokhman menjadi Direktur Advokasi Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

Pada Pilpres 2019, Habiburokhman mendapat tugas menjadi juru bicara pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Di tahun yang sama, Habiburokhman lolos menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta I.

Kontroversi

Habiburokhman pernah terlibat adu mulut dengan Pengamanan Dalam (Pamdal) Jagat Saksana Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Peristiwa ini terjadi saat ia hendak masuk untuk mendaftarkan bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dari Partai Gerindra ke KPU melalui gerbang depan KPU, Jakarta, Kamis (13/5/2023).

Saat itu, puluhan kader dan simpatisan Partai Gerindra mengawal pendaftaran tersebut. Saat hendak masuk gerbang, Habiburokhman merasa dipersulit oleh Pamdal KPU.

Padahal, ia telah menunjukkan id card tamu KPU bertuliskan Partai Politik yang hendak melakukan pendaftaran calon.

Baca juga: Profil Habiburokhman, Pimpinan Komisi III Pengganti Mendiang Desmond Mahesa

Habiburokhman pun tampak emosi, ia menunjukkan id card tersebut kepada Pamdal dengan wajah tegang.

"Lihat enggak?" kata Habiburokhman sembari menunjukkan id card tersebut ke Pamdal KPU di gedung KPU, Jakarta, Sabtu (13/5/2023).

"Dipakai, Pak, dipakai," kata Pamdal. Setelah berhasil masuk, Habiburokhman tampak masih cekcok dengan anggota Pamdal.

Habiburokhman tampak kesal. Ia mengatakan kesulitan mengenakan id tersebut karena kondisi yang sesak.

"Bagaimana mau makai keadannya begitu, ini buat rakyat kok kalian menghalang-halangi rakyat masuk," ujar Habiburokhman.

"Sangat menyulitkan," kata Habiburokhman berkomentar.

(Penulis: Tatang Guritno, Syakirun Ni'am | Editor: Novianti Setuningsih, Sabrina Asril)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com