Adapun Habiburokhman telah bergabung bersama Partai Gerindra sejak 2010. Kala itu, ia langsung menduduki posisi strategis sebagai Ketua Bidang Advokasi dan sekaligus anggota Dewan Pembina Partai Gerindra.
Dua tahun berikutnya, Habiburokhman memimpin Tim Advokasi Jakarta Baru.
Tim ini merupakan kelompok advokat yang membela kepentingan hukum Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2012 yang diusung PDI Perjuangan dan Gerindra.
Pada 2014, Habiburokhman menjadi Direktur Advokasi Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Pada Pilpres 2019, Habiburokhman mendapat tugas menjadi juru bicara pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Di tahun yang sama, Habiburokhman lolos menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta I.
Habiburokhman pernah terlibat adu mulut dengan Pengamanan Dalam (Pamdal) Jagat Saksana Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Peristiwa ini terjadi saat ia hendak masuk untuk mendaftarkan bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dari Partai Gerindra ke KPU melalui gerbang depan KPU, Jakarta, Kamis (13/5/2023).
Saat itu, puluhan kader dan simpatisan Partai Gerindra mengawal pendaftaran tersebut. Saat hendak masuk gerbang, Habiburokhman merasa dipersulit oleh Pamdal KPU.
Padahal, ia telah menunjukkan id card tamu KPU bertuliskan Partai Politik yang hendak melakukan pendaftaran calon.
Baca juga: Profil Habiburokhman, Pimpinan Komisi III Pengganti Mendiang Desmond Mahesa
Habiburokhman pun tampak emosi, ia menunjukkan id card tersebut kepada Pamdal dengan wajah tegang.
"Lihat enggak?" kata Habiburokhman sembari menunjukkan id card tersebut ke Pamdal KPU di gedung KPU, Jakarta, Sabtu (13/5/2023).
"Dipakai, Pak, dipakai," kata Pamdal. Setelah berhasil masuk, Habiburokhman tampak masih cekcok dengan anggota Pamdal.
Habiburokhman tampak kesal. Ia mengatakan kesulitan mengenakan id tersebut karena kondisi yang sesak.
"Bagaimana mau makai keadannya begitu, ini buat rakyat kok kalian menghalang-halangi rakyat masuk," ujar Habiburokhman.
"Sangat menyulitkan," kata Habiburokhman berkomentar.
(Penulis: Tatang Guritno, Syakirun Ni'am | Editor: Novianti Setuningsih, Sabrina Asril)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.