Jabatan baru ini ia emban dengan menggantikan mendiang Desmond J Mahesa yang meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Habiburokhman resmi menduduki kursi pimpinan Komisi III lewat prosesi pelantikan di ruang rapat Komisi III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/7/2023).
Jabatan baru ini sebagaimana tertuang dalam surat Nomor: A787 Fraksi Gerindra DPR RI Bulan 7 2023, tertanggal 3 Juli 2023.
Seusai pelantikan, Habiburokhman menyatakan tugas yang diembannya dengan menggantikan Desmond tak mudah.
Namun, ia berharap mendapatkan dukungan agar dapat menggantikan tugas Desmond.
"Insya Allah, saya semaksimal mungkin bisa melakukan sebaik beliau," kata Habiburokhman, Selasa.
Jadi tugas-tugas pengawasan rapat-rapat pembahasan undang-undang, terus belajar bersama rekan-rekan anggota Komisi III lainnya supaya lebih maksimal melayani rakyat," sambung dia.
Berikut rekam jejak dan kontroversinya:
Rekam jejak
Dikutip dari dpr.go.id, Habiburokhman lahir di Lampung, 17 September 1974.
Habiburokhman kecil banyak menghabiskan masa pendidikannya di Lampung. Ia menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri Yosodadi, Lampung Tengah.
Selanjutnya, Habiburokhman melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 2 Metro dan SMA Surya Darma II Bandar Lampung.
Selepas itu, Habiburokhman melanjutkan pendidikan S1 dan S2 di Fakultas Hukum pada Universitas Lampung.
Berikutnya, Habiburokhman menempuh Program Doktoral Ilmu Hukum (PDIH) di Universitas 11 Maret, Surakarta, Jawa Tengah.
Semasa menjadi mahasiswa, ia terlihat dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Keluarga Mahasiswa Pemuda Pelajar Rakyat Lampung (KMPPRL).
Adapun Habiburokhman telah bergabung bersama Partai Gerindra sejak 2010. Kala itu, ia langsung menduduki posisi strategis sebagai Ketua Bidang Advokasi dan sekaligus anggota Dewan Pembina Partai Gerindra.
Dua tahun berikutnya, Habiburokhman memimpin Tim Advokasi Jakarta Baru.
Tim ini merupakan kelompok advokat yang membela kepentingan hukum Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2012 yang diusung PDI Perjuangan dan Gerindra.
Pada 2014, Habiburokhman menjadi Direktur Advokasi Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Pada Pilpres 2019, Habiburokhman mendapat tugas menjadi juru bicara pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Di tahun yang sama, Habiburokhman lolos menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta I.
Kontroversi
Habiburokhman pernah terlibat adu mulut dengan Pengamanan Dalam (Pamdal) Jagat Saksana Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Peristiwa ini terjadi saat ia hendak masuk untuk mendaftarkan bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dari Partai Gerindra ke KPU melalui gerbang depan KPU, Jakarta, Kamis (13/5/2023).
Saat itu, puluhan kader dan simpatisan Partai Gerindra mengawal pendaftaran tersebut. Saat hendak masuk gerbang, Habiburokhman merasa dipersulit oleh Pamdal KPU.
Padahal, ia telah menunjukkan id card tamu KPU bertuliskan Partai Politik yang hendak melakukan pendaftaran calon.
Habiburokhman pun tampak emosi, ia menunjukkan id card tersebut kepada Pamdal dengan wajah tegang.
"Lihat enggak?" kata Habiburokhman sembari menunjukkan id card tersebut ke Pamdal KPU di gedung KPU, Jakarta, Sabtu (13/5/2023).
"Dipakai, Pak, dipakai," kata Pamdal. Setelah berhasil masuk, Habiburokhman tampak masih cekcok dengan anggota Pamdal.
Habiburokhman tampak kesal. Ia mengatakan kesulitan mengenakan id tersebut karena kondisi yang sesak.
"Bagaimana mau makai keadannya begitu, ini buat rakyat kok kalian menghalang-halangi rakyat masuk," ujar Habiburokhman.
"Sangat menyulitkan," kata Habiburokhman berkomentar.
(Penulis: Tatang Guritno, Syakirun Ni'am | Editor: Novianti Setuningsih, Sabrina Asril)
https://nasional.kompas.com/read/2023/07/04/15575461/rekam-jejak-dan-kontroversi-habiburokhman-pimpinan-komisi-iii-pengganti