Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupanya, Al Zaytun Pernah Jadi Pesantren Termegah di Asia Tenggara

Kompas.com - 30/06/2023, 16:24 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pondok Pesantren (ponpes) Al Zaytun yang kini menjadi kontroversi rupanya pernah tercatat sebagai pesantren terbesar, termegah, dan termodern se-Asia Tenggara.

Laporan Harian Kompas 16 Desember 2000 menyebutkan bahwa pondok pesantren yang terletak di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat itu dibangun pada tahun 1993 di tengah padang tandus sisa perkebunan karet. Ponpes tersebut memiliki luas area total 1.200 hektare dengan lahan utamanya seluas 200 hektare.

Saat itu, akhir tahun 2000, pembangunan pondok pesantren belum sepenuhnya selesai. Malahan, kata seorang pengurus Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) yang mengelola Ponpes Al Zaytun, pembangunan fisik pesantren baru sekitar 5 persen dari yang direncanakan.

Baca juga: Beragam Temuan MUI Jelang Terbitkan Fatwa Terkait Al Zaytun

Namun, kala itu, pada lahan utama telah berdiri beberapa gedung megah, antara lain tempat belajar santri, asrama atau pondokan santri, toko serba ada, masjid, bank, wartel, kantor pos, laundry, hingga barber shop.

Bahkan, industri pengolahan susu dengan teknologi modern, industri tahu tempe, industri pengolahan pakan ternak, dan mesin penggilingan beras juga sudah tersedia di kompleks pesantren.

Sementara, yang waktu itu masih dalam pembangunan antara lain masjid utama seluas 6,5 hektar berlantai enam yang mampu menampung sekitar 70.000 jemaah, rumah sakit modern, lapangan olahraga, kolam renang khusus putra dan putri, serta waduk buatan seluas tujuh hektare.

Megah

Kemegahan Pondok Pesantren Al Zaytun telah tampak sejak pembangunan fisik kawasan tersebut baru menyentuh 5 persen.

Saat itu, di tempat belajar santri sudah dibangun dua unit dari 12 unit bangunan yang direncanakan, masing-masing berlantai empat dan lima. Setiap lantai luasnya berkisar 10.000 sampai 15.000 meter persegi, sebagian dilengkapi air conditioner (AC).

Baca juga: Menko PMK Sebut Al Zaytun Tak Sekadar Ponpes, tapi Seperti Komune

Lalu, untuk pemondokan santri, telah berdiri bangunan megah lima lantai mirip hotel berbintang yang luas lantainya masing-masing 22.000 meter persegi atau 2,2 hektare.

Di dalamnya terdapat 170 unit kamar tidur yang sangat luas dan masing-masing kamar memiliki tiga kamar mandi, sehingga santri tak bakalan berebut untuk menggunakan kamar kecil.

Bukan itu saja, di setiap kamar juga tersedia wastafel berikut fasilitas standar seperti tempat tidur, meja belajar, dan rak buku untuk santri.

Laporan Harian Kompas saat itu menyebutkan, gedung pemondokan atau asrama santri ini terdiri atas 12 unit bangunan untuk santri putra dan putri yang lokasinya terpisah.

Setiap asrama santri dilengkapi laboratorium komputer, laboratorium bahasa, dan perpustakaan yang buku-bukunya lumayan lengkap.

Santri di Ponpes Al Zaytun pun tidak perlu repot memasak atau mencuci pakaian setiap hari. Sebab, untuk mencuci pakaian, telah tersedia laundry gratis.

Sedangkan untuk makanan, tersedia di 12 unit ruang makan yang masing-masing mampu melayani sekaligus 1.700 santri untuk santap siang, malam, atau sekadar sarapan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com