Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mengenal BGSi, Layanan Kesehatan Presisi untuk Cegah dan Tangani Penyakit secara Akurat

Kompas.com - 28/06/2023, 15:41 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Hampir setahun lalu Menteri Mesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meluncurkan Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) di Gedung Eijkman Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr Cipto Mangunkusumo, Minggu (14/8/2022).

BGSi merupakan inisiatif Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menghadirkan layanan pengobatan yang presisi bagi masyarakat dengan memanfaatkan informasi genetik.

Melalui BGSi, layanan kesehatan diharapkan dapat mengungkap dasar genetik penyakit, mengidentifikasi faktor risiko genetik, dan mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif.

Strategi tersebut mencakup pemahaman tentang bagaimana pola genetik individu dapat memengaruhi respons terhadap obat, prognosis penyakit, dan penyebaran penyakit menular.

Co-founder BGSi Ririn Ramadhany mengatakan, BGSi juga menggunakan informasi genetik untuk membantu pelayanan di rumah sakit (RS), terutama dalam menghadapi penyakit dengan tingkat kematian tinggi.

Baca juga: Bantu Ahli Deteksi Potensi Penyakit di Masa Depan, Menkes Budi Luncurkan BGSi

Saat ini, Kemenkes telah menganalisis semua fase kesehatan yang dialami masyarakat Indonesia untuk menemukan penyebab kematian tertinggi.

Penyebab kematian tertinggi masyarakat Indonesia, antara lain neonatal disorders, penyakit akibat infeksi, seperti tuberkulosis (TBC), penyakit jantung, kanker, stroke, hingga diabetes melitus.

“Jika dilihat dari sistem kesehatan saat ini, 67 persen biaya kesehatan dibebankan untuk pengobatan dan hanya 17 persen untuk bagian preventif. Padahal, fokus pemerintah saat ini adalah menjaga kesehatan sehingga masyarakat tidak sakit dan kualitas hidup meningkat,” ujarnya dalam webinar “Lebih Jauh Tentang BGSi” di kanal YouTube Kemenkes, Selasa (27/6/2023).

Oleh karenanya, kata dia. BGSi menjadi bagian dari agenda transformasi kesehatan Kemenkes dalam meningkatkan kualitas kesehatan dengan pembiayaan yang efektif serta meningkatkan inovasi dan layanan rujukan.

Baca juga: 3 Tahun Covid-19, WHO Minta Pengujian dan Pengurutan Genom Dilanjutkan

“Tugas BGSi salah satunya adalah memperbaiki layanan rujukan sehingga kami bisa menghadirkan teknologi terbaik ke rumah sakit,” ungkapnya.

Kemudian, kata Ririn, BGSi juga menjadi supporter dari ekosistem kesehatan, yakni akademisi kesehatan, klinisi, hingga startup kesehatan.

BGSi melibatkan penelitian intensif pada genom manusia, termasuk analisis sequencing DNA (WGS), identifikasi variasi genetik, dan pemahaman tentang interaksi gen dengan faktor lingkungan dalam mempengaruhi kesehatan.

Dengan memanfaatkan pengetahuan tentang genom manusia, BGSi berusaha mempercepat penemuan baru dalam bidang pengobatan, diagnostik, dan pencegahan penyakit.

Ririn mencontohkan, manfaat BGSi dalam diagnostik dapat ditemui saat penanganan pandemi Covid-19.

“Waktu pandemi, strain virus Delta dan Omicron itu kan berbeda. Kita bisa tahu dari analisis genomik. Ini bisa dijadikan alat untuk diagnostik penyakit menular dan lain-lain,” jelasnya.

Baca juga: Apa Itu WGS, yang Dipakai Pemerintah untuk Deteksi Sebaran Omicron

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengadilan Tinggi DKI Proses Banding Putusan Bebas Gazalba Saleh

Pengadilan Tinggi DKI Proses Banding Putusan Bebas Gazalba Saleh

Nasional
Sidak ke Kantor Kesehatan Haji RI di Mekkah, DPR Minta Kuota Tenaga Medis Ditambah

Sidak ke Kantor Kesehatan Haji RI di Mekkah, DPR Minta Kuota Tenaga Medis Ditambah

Nasional
Temui Jokowi, Majelis Rakyat Papua Tagih Janji Bangun Istana di Jayapura

Temui Jokowi, Majelis Rakyat Papua Tagih Janji Bangun Istana di Jayapura

Nasional
Komnas HAM Minta Tambahan Anggaran 2025 Sebesar Rp 37,15 M, Salah Satunya untuk Awasi Pembangunan IKN

Komnas HAM Minta Tambahan Anggaran 2025 Sebesar Rp 37,15 M, Salah Satunya untuk Awasi Pembangunan IKN

Nasional
Bicara Peluang Usung Anies, Wasekjen PDI-P: Beliau Merah Putihnya Tak Diragukan

Bicara Peluang Usung Anies, Wasekjen PDI-P: Beliau Merah Putihnya Tak Diragukan

Nasional
Soroti Koordinasi Kemenag dan Kemenkes, DPR Minta Peningkatan Gizi dan Rasa Makanan Jemaah Haji RI

Soroti Koordinasi Kemenag dan Kemenkes, DPR Minta Peningkatan Gizi dan Rasa Makanan Jemaah Haji RI

Nasional
Pengusaha Korsel Temui Jokowi di Istana, Jajaki Investasi Penyulingan Minyak

Pengusaha Korsel Temui Jokowi di Istana, Jajaki Investasi Penyulingan Minyak

Nasional
Eks Penyidik Anggap Tak Lazim KPK Umumkan Sudah Tahu Persembunyian Harun Masiku

Eks Penyidik Anggap Tak Lazim KPK Umumkan Sudah Tahu Persembunyian Harun Masiku

Nasional
KPU Sebut Pemilih Bisa Pindah TPS saat Pemungutan Suara Ulang, Ini Syaratnya

KPU Sebut Pemilih Bisa Pindah TPS saat Pemungutan Suara Ulang, Ini Syaratnya

Nasional
Jokowi Akui Bertemu Ketum Parpol Pendukungnya, Demokrat: AHY Hampir Tiap Minggu Bertemu

Jokowi Akui Bertemu Ketum Parpol Pendukungnya, Demokrat: AHY Hampir Tiap Minggu Bertemu

Nasional
KPU Tak Perbarui Data Pemilih pada Pemungutan Suara Ulang yang Diperintahkan MK

KPU Tak Perbarui Data Pemilih pada Pemungutan Suara Ulang yang Diperintahkan MK

Nasional
Temui Jokowi, Majelis Rakyat Papua Minta Pemekaran Kabupaten Mimika

Temui Jokowi, Majelis Rakyat Papua Minta Pemekaran Kabupaten Mimika

Nasional
Komentari Mendagri soal Pilkada Langsung, Demokrat: Pemilihan Langsung Terbaik

Komentari Mendagri soal Pilkada Langsung, Demokrat: Pemilihan Langsung Terbaik

Nasional
Kunjungi Pemondokan Jemaah Haji RI di Makkah, Komisi VIII DPR Soroti Makanan hingga Kesehatan

Kunjungi Pemondokan Jemaah Haji RI di Makkah, Komisi VIII DPR Soroti Makanan hingga Kesehatan

Nasional
SYL Minta Pengusaha Hanan Supangkat Jadi Saksi di Persidangan

SYL Minta Pengusaha Hanan Supangkat Jadi Saksi di Persidangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com