Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKHI Mekkah: Jemaah Haji, Jangan Anggap Sepele Batuk Pilek

Kompas.com - 24/06/2023, 13:02 WIB
Reni Susanti

Penulis

MEKKAH, KOMPAS.com - Jemaah haji diminta untuk berhati-hati dan tidak menganggap remeh batuk pilek. Jika sudah ada gejala, jemaah sebaiknya segera memeriksakan diri ke klinik kesehatan.

Hal itu disampaikan anggota Amirul Hajj Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid saat meninjau Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekkah, Jumat (23/6/2023).

"Jemaah haji hati-hati dengan penyakit batuk pilek ya, jangan menganggap itu sepele didiemin saja. Lebih baik ke klinik di kloternya masing-masing. Itukan ada pusat kesehatannya, langsung ke sana minta obat," ujar anggota Amirul Hajj Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid di Mekkah, Jumat (23/6/2023).

Baca juga: Layanan Kesehatan Jemaah Haji di Mekkah Keluarkan 500 Resep per Hari, Setengahnya dari Jakarta

Selain itu, jemaah haji yang sedang batuk pilek diminta mengenakan masker. Tujuannya, agar tidak menularkan ke jemaah lainnya.

"Kedua, langsung pakai masker supaya tidak menularkan yang lain. Ketiga, istirahat yang cukup," ucapnya.

Putri sulung Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini juga mengajak jemaah haji untuk fokus pada rukun dan wajib haji.

"Jangan berlebih-lebihan karena ini lagi di Tanah Suci kita maksimalkan, jangan seperti itu. Tapi kepentingannya adalah menyelesaikan rukun haji dan wajib haji dengan sempurna supaya kita tetap sehat," ujarnya.

Baca juga: Haji Wada, Haji Pertama dan Terakhir Rasulullah

Dalam kunjungannya ke KKHI, Tim Amirul Hajj mengaku senang dan mengapresiasi pelayanan kesehatan berjalan dengan baik.

"Kita sudah lihat beberapa fasilitas, bertemu pasien. Kita senang dan mengapresiasi klinik berjalan dengan baik. Yang paling menyenangkan itu melihat banyak yang kosong. Itu kalau ada tempat tidur kosong artinya tidak dibutuhkan. Artinya, kesehatan jemaah cukup baik," ujarnya.

Alissa juga menekankan pentingnya upaya-upaya pencegahan dan mitigasi karena jemaah haji Indonesia pada tahun ini sebagian di antaranya sudah lanjut usia (lansia) tentu dengan risiko tinggi (risti) masalah kesehatan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Arianti Anaya menyambut baik kedatangan Tim Amirul Hajj ke KKHI Mekkah.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh Tim Amirul Hajj. Kunjungan ini memberikan semangat kepada kami sebagai tenaga kesehatan yang ditugaskan mengawal jemaah haji," ujarnya.

Arianti mengaku, ada beberapa problem yang dihadapi layanan kesehatan. Hal itu karena pada tahun ini jumlah jemaah haji cukup besar dengan usia yang tidak dibatasi, ditambah cuaca panas hingga mencapai 40 derajat celcius.

"Problem yang kami hadapi ini lansia cukup tinggi, tidak ada pendamping. Ini membuat kami kesulitan untuk berkomunikasi. Mereka juga tidak tahu obatnya apa, dasar penyakitnya apa. Ini pula yang menyebabkan cukup tinggi kasus kematian dari jemaah haji," kata Arianti.

Arianti menyebut, banyak jemaah haji yang terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Meski demikian, hal itu dapat diselesaikan di klinik kesehatan yang ada di kloter.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com