MEGAWATI Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP meminta perempuan Indonesia mencontoh dirinya sebagai perempuan terkuat di dunia.
Pernyataan itu disampaikan saat Presiden ke-5 RI itu meresmikan rumah sakit terapung Kapal Laksamana Malahayati di Tanjung Priok, 10 Juni 2023 (Kompas.com, 10/6/2023).
Sepintas terdengar sombong. Apalagi juga menyebut Margaret Thatcher, Perdana Menteri Britania Raya 1979 – 1990. Thatcher populer dengan julukan The Iron Lady. Perdana menteri perempuan Inggris pertama dan terlama.
Namun, konteks pernyataan tersebut jelas dalam rangka membangkitkan semangat kaum perempuan Indonesia. Karena itu pula Laksamana Malahayati dipilih sebagai nama rumah sakit terapung yang diresmikan.
Malahayati adalah pahlawan nasional dari Aceh. Selain disebut sebagai pejuang perempuan yang tangguh, Malahayati juga dikenal oleh para sejarawan sebagai laksamana laut perempuan pertama di dunia.
Dia juga pemimpin pasukan Inong Balee, pasukan tempur yang beranggota para janda. Malahayati juga membangun Benteng Inong Balee. Dalam suatu pertempuran dia berhasil membunuh kapten Belanda, Cornelis de Houtman.
Dan, perempuan tangguh Indonesia yang kini masih aktif di dunia politik, meski sudah berusia 76 tahun, adalah Megawati Soekarnoputri.
"Contoh saya aja, apa yang kurang saya? Bukan menyombongkan, ini contoh perempuan," kata Megawati (Kompas.com, 10/6/2023).
Kata orang bijak, pengalaman adalah guru terbaik. Tak ada orang besar lahir dari pengalaman kecil. Dan, Megawati membuktikannya.
Dia tumbuh dalam situasi dan kondisi yang memilukan. Tak terbantahkan bahwa Bung Karno, ayahandanya, sangat berjasa bagi bangsa dan negara Indonesia. Pikiran, tindakan, dan pengabdiannya sangat besar.
Bukan hanya proklamator, tapi juga presiden pertama. Bukan hanya pemimpin bangsanya, tapi juga pemimpin dunia. Gerakan Non-Blok, Konferensi Asia-Afrika, tak terlepas dari peran Bung Karno.
Namun, hari-hari terakhir Bung Karno tragis. Sangat memilukan, terutama bagi keluarga.
Saya kira, pengalaman pahit itulah modal awal Megawati tatkala memilih jalan politik untuk meneruskan pikiran dan tindakan besar ayahnya. Pengalaman itu tak lain kesabarannya, yang membuat Presiden ke-5 RI itu tak kenal istilah “kalah” dan “lelah” dalam berpolitik.
Perjalanan Megawati terjal, berliku. Megawati dimusuhi rezim Soeharto (Orde Baru), karena memilih jalan politik untuk memuliakan pikiran dan ajaran ayahandanya; karena memilih melembagakan pikiran dan ajaran Bung Karno di dalam partai politik asuhannya.
Megawati tak menyerah. Dia melawan kebijakan desoekarnoisasi.