Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi-Anwar Ibrahim Saling Menyebut "Sahabat" Satu Sama Lain

Kompas.com - 08/06/2023, 13:54 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim saling menyebut sahabat satu sama lain ketika memberikan keterangan pers bersama di Putrajaya, Malaysia, pada Kamis (8/6/2023).

Keterangan pers tersebut disampaikan usai keduanya melaku pertemuan bilateral di kediaman resmi PM Malaysia di Kompleks Seri Perdana, Putrajaya.

Awalnya, Anwar Ibrahim yang mendapat kesempatan berbicara pertama menyapa Jokowi dan delegasi Indonesia yang hadir.

"Rekan, sahabat sejati Presiden Republik Indonesia, Pak Jokowi," demikian kata Anwar sebagaimana dilansir YouTube resmi portal berita Malaysia, Kini TV, Kamis siang.

Saat mengakhiri keterangannya, Anwar Ibrahim kembali menyebut Jokowi sebagai sahabatnya.

Baca juga: Setelah 18 Tahun, Indonesia-Malaysia Selesaikan Negosiasi Batas Laut Teritorial

Ia lantas berharap, usai Presiden Jokowi selesai menjabat pun persahabatan keduanya bisa tetap terjalin.

"Saya harap Pak Presiden dan sesudahnya tetap keluarga dan sahabat kami. Sebagaimana bapak anggap kami, diperosok di penjara, keluar masih sahabat sejati," kata Anwar Ibrahim

Kemudian, Presiden Jokowi yang berbicara dan menyapa Anwar Ibrahim sebagai kakak sekaligus sahabat baiknya.

"Kakak saya, sahabat baik saya, yang mulia Datuk Seri Ibrahim. Merupakan kehormatan bagi saya dan delegasi berkunjung ke Malaysia membalas kunjungan Perdana Menteri Ibrahim ke Indonesia pada bulan Januari yang lalu," ujar Jokowi.

Dalam keterangannya, Kepala Negara menyatakan menyambut baik penyelesaian perundingan antara Indonesia dan Malaysia di laut Sulawesi dan Selat Malaka bagian selatan.

Baca juga: Benarkan Jokowi Puji Ganjar di Rakernas PDI-P, Hasto: Semua Tepuk Tangan Meriah

Pasalnya, perundingan itu sudah memakan waktu selama 18 tahun pembahasan.

"Saya juga berharap negosiasi perbatasan lainnya termasuk di darat, sebatik, kemudian Sinapat selesai juga bisa segera diselesaikan. Mumpung Perdana Menterinya Datuk Seri Anwar Ibrahim dan di Indonesia Presidennya masih Jokowi," kata Jokowi sambil berkelakar.

Dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden, kunjungan Presiden Jokowi ke Malaysia ini dalam rangka memenuhi undangan PM Anwar Ibrahim.

Kunjungan kali ini juga merupakan balasan dari kunjungan PM Anwar sebelumnya ke Istana Kepresidenan Bogor.

Adapun usai kegiatan bersama pada pagi hari, Jokowi dan Anwar Ibrahim akan berkunjung ke Pasar Chow Kit untuk melakukan peninjauan dan minum kopi bersama.

Rangkaian pertemuan dengan PM Anwar Ibrahim diakhiri dengan jamuan santap siang bersama.

Baca juga: Hasto: Jokowi Alami Banyak Penjegalan pada 2014, Jadi PDI-P Tak Pernah Hambat Kandidat Lain

Setelah itu, Presiden dan Ibu Iriana akan kembali ke hotel tempatnya bermalam di Kuala Lumpur.

Di sana, Presiden diagendakan untuk melakukan pertemuan dengan Deputi Perdana Menteri Malaysia.

Mengakhiri rangkaian kunjungan kerja di Malaysia, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana akan melakukan pertemuan dengan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah dan Permaisuri di Istana Negara, Malaysia.

Presiden dan Ibu Iriana diagendakan akan bertolak kembali ke Tanah Air pada sore hari melalui Bandara Internasional Kuala Lumpur dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Sebelumnya, pada Rabu (7/6/2023) Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur sekitar pukul 15.40 waktu setempat setelah melakukan kunjungan kerja ke Singapura.

Baca juga: Jokowi Dukung Kolaborasi Indonesia-Malaysia Lawan Diskriminasi soal Ekspor Sawit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com