Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Melesat, Prabowo Disebut Berhasil Tarik Dukungan dari Pemilih Jokowi

Kompas.com - 06/06/2023, 11:38 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas bakal calon presiden (capres) dari Partai Gerindra untuk Pemilu 2024, Prabowo Subianto, melesat ke urutan puncak menurut survei Indikator Politik Indonesia.

Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro mengatakan, ini tak lepas dari meningkatnya dukungan pemilih Joko Widodo pada Pemilu 2019 lalu ke sosok Prabowo.

“Salah satu sebab dari lonjakan tingkat elektabilitas itu tidak dapat dimungkiri dikarenakan Prabowo Subianto perlahan-lahan semakin mampu menarik dukungan dari pemilih Joko Widodo di pemilu lalu,” kata Bawono kepada Kompas.com, Selasa (6/6/2023).

Baca juga: Survei LSI Denny JA: Prabowo Menang Telak atas Ganjar jika Anies Gagal Dapat Tiket Capres

Survei Indikator Politik Indonesia memperlihatkan, dalam tiga bulan terakhir, terjadi peningkatan dukungan dari basis pemilih Jokowi-Maruf Amin pada Pemilu 2019 lalu terhadap Prabowo.

Pada awal 2023, basis pemilih Jokowi-Ma’ruf yang mendukung Prabowo baru sebesar 13,9 persen. Sementara, pada survei terbaru periode 26-30 Mei, dukungan dari kelompok tersebut terhadap Prabowo meningkat tajam mencapai 27.2 persen.

Menurut Bawono, peningkatan dukungan dari basis pemilih Jokowi-Ma’ruf itu sangat mungkin disebabkan oleh endorsement atau dukungan yang disampaikan presiden, baik secara tersirat maupun tersurat terhadap Prabowo dalam sejumlah kesempatan.

Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas Prabowo Tempel Ketat Ganjar Pranowo

Dalam berbagai kegiatan kenegaraan pun, Jokowi kerap mengajak Prabowo, yang tak lain adalah Meneri Pertahanan di kabinet yang dia pimpin, untuk turun langsung ke lapangan.

“Sehingga di mata pemilih Presiden Joko Widodo di dalam dua pemilu terdahulu, Prabowo Subianto diasosiasikan sebagai bakal calon presiden paling direstui oleh presiden,” ucap Bawono.

Lain dengan Prabowo, sosok bakal capres dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, justru mengalami stagnasi elektabilitas beberapa waktu terakhir.

Bawono menilai, ini tak lepas dari gagalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 yang oleh publik dianggap sebagai akibat dari manuver sejumlah elite PDI-P, termasuk Ganjar, dalam menolak kehadiran timnas Israel di Tanah Air.

Atas situasi tersebut, Prabowo berhasil menggeser posisi Ganjar di urutan pertama bursa elektabilitas capres Pemilu 2024.

“Meskipun Ganjar Pranowo telah dideklarasikan secara terbuka oleh PDI Perjuangan, tetapi hal itu tampak tidak terlalu berdampak positif terhadap elektabilitas Gubernur Jawa Tengah tersebut,” tutur Bawono.

Sebelumnya diberitakan, survei Indikator Politik Indonesia memperlihatkan bahwa Prabowo menempati urutan pertama bursa elektabilitas capres. Ketua Umum Partai Gerindra itu mengantongi angka elektoral 38,0 persen.

Elektabilitas Prabowo mengungguli Ganjar yang berada di urutan kedua dengan angka elektoral 34,2 persen. Sementara, bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 18,9 persen.

Baca juga: Bantah Kabar Retaknya Hubungan Jokowi dan Megawati, Sekjen PDI-P: Sangat Baik, Bagai Ibu dan Anak

Menurut survei Indikator, elektabilitas Prabowo memang mengalami peningkatan sejak Februari 2023. Survei periode tersebut memperlihatkan, tingkat keterpilihan Menteri Pertahanan itu sebesar 26,7 persen.

Lalu meningkat menjadi 32,7 persen pada April 2023, naik menjadi 34,8 persen pada 5 Mei 2023, dan meningkat lagi menjadi 38,0 persen pada survei 30 Mei 2023.

Sementara, elektabilitas Ganjar cenderung fluktuatif. Pada survei Februari 2023, Gubernur Jawa Tengah itu mencatatkan elektabilitas 35,0 persen.

Lalu turun drastis pada survei April 2023 menjadi 27,9 persen. Pada survei 5 Mei 2023, elektabilitas Ganjar naik menjadi 34,4 persen, namun kembali turun pada survei 30 Mei 2023 menjadi 34,2 persen.

Baca juga: Hasto Sebut Hanya PDI-P yang Bela Jokowi Usai Dikritik soal Cawe-cawe

Di sisi lain, elektabilitas Anies berangsur-angsur turun. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mencatatkan elektabilitas 24,0 persen pada survei Februari 2023.

Lalu turun menjadi 22,2 persen pada survei April 2023, kembali turun menjadi 21,8 persen pada survei 5 Mei 2023, dan turun lagi pada survei 30 Mei 2023 menjadi 18,9 persen.

Adapun survei digelar pada 26-30 Mei 2023 melibatkan 1.230 responden. Responden dipilih menggunakan metode random digit dialing (RDD) atau pembangkitan nomor telepon secara acak.

Para responden yang terpilih diwawancara melalui telepon. Dengan metode tersebut, margin of error survei diperkirakan sekitar 2,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com