Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saling Sindir, Ganjar dan Anies Dinilai Manfaatkan Polarisasi Politik buat Raup Suara Pemilih

Kompas.com - 06/06/2023, 05:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Analis komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo menilai, bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dan bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan belum bisa lepas dari polarisasi politik.

Ini terbukti dari aksi saling sindir keduanya di panggung politik jelang gelaran Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

“Menurut saya strategi Pak Ganjar dan Pak Anies itu memanfaatkan polarisasi politik yang sudah ada dari Pemilu tahun 2014, Pilkada 2017, dan 2019, termasuk sampai sekarang,” kata Kunto kepada Kompas.com, Senin (5/6/2023).

Baca juga: Survei Indikator: Simulasi Head to Head, Prabowo Unggul atas Ganjar dan Anies

Menurut Kunto, Anies sadar bahwa pendukungnya mayoritas datang dari kalangan anti PDI-P. Inilah yang hendak dimanfaatkan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk menggaet lebih banyak massa.

Sebaliknya, Ganjar juga paham betul bahwa pemilihnya berseberangan dengan kubu Anies, sehingga dia ingin menegaskan posisinya sebagai lawan politik.

“Dengan adanya saling sindir, seakan-akan memberikan amunisi buat pendukungnya bahwa ini loh lawan kita ini,” ujar Kunto.

Lain dengan Ganjar dan Anies, bakal capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai bermain di “garis tengah”. Sebabnya, Prabowo tak terlihat menunjukkan persaingan yang berlebihan dengan dua lawan politiknya.

Baca juga: Keriuhan Panggung Pilpres 2024: Ganjar-Anies Saling Sindir, Prabowo Berdiri di Garis Tengah

Kunto menduga, strategi politik ini sengaja dimainkan Prabowo karena ia hendak menyasar para pemilih muda atau pemula. Umumnya, kelompok tersebut cenderung skeptis terhadap politik, atau bahkan apolitis.

Kelompok ini juga kebanyakan tak senang dengan perdebatan dan keributan elite politik.

Oleh karena ingin mendapat perhatian kelompok tersebut, kata Kunto, Prabowo berupaya melakukan pendekatan yang lebih lunak dengan tak banyak terlibat dalam perdebatan politik dan aksi saling sindir.

“Pak Prabowo sadar bahwa komposisi demografi pemilih sudah berubah. Jadi pemilih terbesar di 2024 nanti adalah mereka yang masih muda generasi Y dan generasi Z dan mereka kebanyakan sudah enek sama politik yang ada, mereka butuh politik yang dengan cara baru, tidak bentuk polarisasi seperti generasi sebelumnya,” katanya.

Jika berhasil merebut perhatian para pemilih muda, lanjut Kunto, terbuka peluang buat Prabowo menang mengingat jumlah pemilih muda pada Pemilu 2024 sangat besar.

“Menurut saya Pak Prabowo diuntungkan dengan mengambil posisi di tengah ini,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Ganjar dan Anies mulai terang-terangan saling lempar sindiran. Anies pernah menyinggung sosok yang gemar lari pagi.

Katanya, jika kontestasi Pilpres 2024 ditentukan lewat lomba lari, maka dia bakal kalah. Namun, karena pemilu merupakan ajang adu gagasan, dia mengaku siap untuk berkompetisi.

"Gini, kalau tantangannya adalah adu lari pagi keliling Indonesia saya kalah dah, tapi kalau tantangan adu gagasan, adu karya, adu rekam jejak, maka Insya Allah kami nyatakan siap dengan semuanya," ujar Anies dalam pidato acara HUT Ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023).

Baca juga: Prabowo Banyak Dipilih Warga NU Jadi Capres, PDI-P: Survei Bukan Patokan

Anies pun berharap, Pilpres 2024 tidak berfokus pada pencitraan, tetapi pada gagasan yang ditawarkan para kandidat.

"Kami menawarkan kepada seluruh rakyat Indonesia, PKS menawarkan dari Nasdem menawarkan, dari Demokrat juga menawarkan gagasan diusung, gagasan ditunjukkan," ucap bakal capres yang diusung Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Oleh publik, ucapan Anies ini dikaitkan dengan figur Ganjar Pranowo. Sebab, Ganjar dikenal sebagai sosok yang gemar berolahraga.

Namun demikian, Ganjar mengaku tak merasa tersindir dengan ucapan Anies tersebut. Gubernur Jawa Tengah itu justru mengajak masyarakat untuk rajin berolahraga, sebagaimana kebiasaan dirinya.

"Enggak (tersindir), jawabannya di kaos ini, biar semuanya sehat," kata Ganjar saat lari pagi di Alun-alun Kota Serang, Banten, Minggu (28/5/2023), yang kala itu mengenakan bertuliskan “Kalau Mau Sehat, Ayo Olahraga.”

Baca juga: Gerindra Pastikan Prabowo Akan Konsul ke Jokowi Sebelum Pilih Cawapres

Belum lama ini, Ganjar juga mengomentari pernyataan Anies soal cawe-cawe Presiden Joko Widodo dalam Pemilu 2024. Sebelumnya, Anies mengungkapkan kekhawatiran banyak pihak bahwa sikap cawe-cawe Jokowi bakal berujung pada penjegalan capres dan cawapres tertentu.

Merespons ini, Ganjar menyebut, kandidat capres seharusnya tak takut terhadap isu apa pun. Sebab, dalam kontestasi pemilu, apa pun bisa terjadi.

"Dalam setiap kontestasi pemilu apa pun bisa terjadi. Jadi, kalau mau nyalon jangan pernah takut kalau ada isu apa pun," kata Ganjar dalam konferensi pers di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo Presiden 2024 di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2203).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com