Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Tegaskan Laporan Penipuan Jastip Tiket Konser Coldplay di Beberapa Polda Tak Berkaitan

Kompas.com - 30/05/2023, 11:32 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menekankan bahwa laporan kasus penipuan jasa titip (jastip) penjualan tiket konser Coldplay yang muncul di sejumlah kepolisian daerah (polda) tidak saling berkaitan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, banyak oknum masyarakat yang memanfaatkan momentum penjualan tiket konser Coldplat tersebut untuk keutungan pribadi.

Menurutnya, para pelaku yang dilaporkan di Bareskrim maupun beberapa polda tersebut tidak saling berkaitan.

“Ini adalah oknum yang memanfaatkan situasi, di mana masayarakat berbondong-bondong mencari tiket yang sudah terjual habis. Jadi dimanfaatkan oleh oknum masyarakat. Jadi tidak ada kaitannya antara satu tersangka dengan tersangka lainnya,” ujar Ramadhan kepada wartawan, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Polri Pastikan Promotor Konser Coldplay Tak Terlibat Kasus Penipuan Jastip Tiket

Ia mengatakan, beberapa polda sudah menerima dan memproses laporan terkait dugaan penipuan jastip tiket konser Coldplay tersebut.

Bahkan, Polda Metro Jaya sendiri sudah menetapkan dua pelaku dari kasus tersebut. Para pelaku berinsial ABF dan W yang mulanya menawarkan jasa titip pembelian tiket Coldplay melalui akun Twitter @findtrove_id.

“Ada Polda Metro Jaya, Polda Kepulauan Riau, Polda Jawa Tengah, Polda Sumatera Selatan dan perlu diketahui bahwa masing-masing kasus tidak ada kaitannya mereka bukan merupakan jaringan,” kata Ramadhan.

Diketahui, band asal Inggris, Coldplay dijadwalkan menggelar konser di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta Pusat, pada 15 November 2023.

Menjelang pelaksanaan konser, sejumlah masyarakat mengaku menjadi korban penipuan bermodus penjualan jastip tiket konser Coldplay dan melaporkan kasusnya, termasuk ke Bareskrim.

Baca juga: Polri: Pelaku Penipuan Jastip Tiket Konser Coldplay Bisa Dikenakan Pasal Berlapis

Kuasa hukum korban Muhammad Zainul Arifin yang mewakili 65 korban melaporkan kasusnya ke Bareskrim. Mereka juga menyerahkan 23 akun media sosial yang diduga telah melakukan penipuan jastip penjualan tiket tersebut.

"Ada 23 akun ya. Ada 23 akun media sosial yang kita sampaikan ke kawan-kawan penyidik. Barang tentu itu adalah akun-akun yang para korban berinteraksi ke dia artinya melalui media sosial," ujar Zainul di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta pada 23 Mei 2023.

Kasus itu tengah didalami penyidik Bareskrim. Hingga saat ini, penyidik Bareskrim sudah mulai melakukan proses pengambilan keterangan.

Dari hasil pengambilan keterangan, promotor konser disebut tidak terlibat dalam kasus penipuan jastip tersebut.

“Hasil permintaan keterangan dan klarifikasi yang telah dilakukan oleh pihak Bareskrim bahwa pihak promotor tidak terlibat terkait kasus penipuan penjualan tiket,” kata Ramadhan.

Baca juga: Polisi Dalami soal Izin hingga Mekanisme Penjualan Saat Periksa 2 Perwakilan Promotor Konser Coldplay

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com