JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memetakan kekuatan tiga kandidat calon presiden (capres) Pemilu 2024 yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Terkait isu ekonomi, Prabowo dinilai paling unggul. Ketimbang Ganjar maupun Anies, Ketua Umum Partai Gerindra itu dianggap sebagai sosok strong leader yang diyakini mampu menumbuhkan ekonomi.
Menurut hasil survei, sebanyak 56,2 persen responden menilai Prabowo sebagai figur strong leader ekonomi.
Baca juga: Survei Populi Center: Elektabilitas Prabowo Salip Ganjar, Tinggalkan Anies
Terpaut jauh, hanya 18,7 persen responden yang menilai Anies sebagai sosok strong leader ekonomi. Sementara, Ganjar berada di urutan ketiga dalam isu ini dengan persentase 14,8 persen.
Sementara, responden yang tidak tahu dan tidak menjawab sebanyak 10,3 persen.
“Jadi memang kesan masyarakat untuk strong leader yang mampu menumbuhkan ekonomi itu cenderung atau mayoritas ke Pak Prabowo,” kata peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa dikutip dari kanal YouTube LSI Denny JA, Senin (29/5/2023).
Menurut LSI Denny JA, ada sejumlah faktor yang menyebabkan Prabowo moncer, dan sebaliknya, Ganjar lemah di isu ini.
Baca juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo Kuasai 3 Provinsi, Ganjar 2 Provinsi
Pertama, istilah “petugas partai” yang melekat di diri Ganjar. Ardian mengatakan, sebutan “petugas partai” mengesankan bahwa Ganjar kurang kuat dalam kepemimpinan.
“Istilah petugas partai melemahkan figur Ganjar di hadapan Prabowo yang pendiri dan ketum partai,” ujar Ardian.
“Petugas partai tak mengesankan pengendali partai, apalagi pengendali pemerintah atau elite negara,” jelasnya.
Kedua, oleh sebagian kalangan, Ganjar dianggap gagal menangani isu kemiskinan di Jawa Tengah.
Sementara, Anies, jejak ekonominya dalam memimpin Jakarta belum diketahui secara luas oleh para pemilih di Indonesia.
Sebaliknya, dibandingkan dengan kandidat capres lain, Prabowo terkesan sebagai pemimpin tegas sehingga diyakini mampu memulai kebangkitan ekonomi.
“Jejak cita-cita Prabowo soal ekonomi Indonesia menjadi macan Asia sudah dikenal luas sejak Pilpres 2014, 9 tahun lalu,” kata Ardian.
Baca juga: Ganjar: Di Instagram Saya Kena Bully Ratusan Ribu Kali, Cuekin Aja
Adapun survei ini digelar pada 3 hingga 14 Mei 2023 melibatkan 1.200 responden. Sampel survei diambil dengan metode multistage random sampling.
Sementara, survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Dengan metode ini, margin of error survei kurang lebih 2,9 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.