Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Gibran dan Prabowo Dinilai Omong Kosong, Bukan Hal yang Sebenarnya

Kompas.com - 28/05/2023, 08:32 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jusuf Wanandi berpandangan bahwa pertemuan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, serta sejumlah relawan baru-baru ini, hanya omong kosong belaka.

Adapun Relawan Jokowi-Gibran memberikan dukungan usai Prabowo dan Gibran Rakabuming menggelar pertemuan empat mata di Angkringan Omah Semar, Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jumat (19/05/2023) malam.

Acoording to me it is a nonsense (Menurut saya ini adalah omong kosong), ya omong kosong aja itu, kan lagi perkibulan aja yang disisakan di sana,” kata Jusuf dalam acara ROSI Kompas TV yang tayang pada Kamis (25/5/2023).

Baca juga: PKB Harap Jokowi Dukung Prabowo Pasca Bertemu Gibran di Solo

Menurut Jusuf, pertemuan itu tidak menampilkan hal yang sebenarnya, serta tidak akan terlalu berdampak atau memiliki manfaat politik.

Ndak ada yang benar itu kalau menurut saya. Jadi itu hanya kelihatan dari luar, bukan hal sebenarnya,” ujar Jusuf.

Selain itu, Jusuf menilai alasan sejumlah tokoh politik, termasuk Prabowo, mendatangi Gibran karena statusnya sebagai anak dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, jika Gibran bukan anak dari Jokowi, maka tidak akan ada tokoh yang mendatanginya.

“Tetapi karena dia anaknya Pak Jokowi, itu makanya dengan sendirinya mempunyai beberapa sifat-sifat atau pun beberapa tanda-tanda bahwa bisa memberi pengaruh terhadap Bapaknya. Saya rasa itu hal yang wajar,” ujarnya.

Jusuf menilai, ada potensi Gibran bisa dimanfaatkan secara politik melalui pertemuan-pertemuannya dengan sejumlah tokoh.

“Ya tentu saja bisa (dimanfaatkan secara politik). Tapi saya ndak tahu ya hubungan keluarga dan sebagainya itu,” kata Jusuf.

Baca juga: Manuver Gibran ke Prabowo Dinilai Atas Restu Jokowi, Pengamat: Nabok Nyilih Tangan

Diberitakan sebelumnya, Gibran mengatakan kehadirannya di Angkringan Omah Semar, Solo, pada Jumat (19/5/2023), hanya sebagai Wali Kota Solo yang menjamu Menteri Pertahanan.

Gibran juga menepis adanya pembicaran terkait pencalonan presiden dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Kemarin hanya makan malam saja. Kalau urusan pencapresan kan saya minggir ya," kata Gibran Rakabuming Raka, di Benteng Vastenberg Solo, Sabtu (20/5/2023).

Gibran menjelaskan selama pertemuan dengan Prabowo, terpisah dengan Relawan Jokowi-Gibran. Dirinya, hanya berbicara empat mata selama satu jam.

Baca juga: Gibran Sebut Prabowo Tahu soal Dirinya Dipanggil DPP PDI-P: Reaksinya Wow Kaget

Kemudian, dirinya hanya berada di sekitar Prabowo Subianto, tanpa ikut andil dalam proses pertemuan dengan Relawan Jokowi-Gibran Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Gibran menegaskan, dirinya hanya mendampingi, bukan ikut mendukung relawan tersebut.

"Saya tidak ikut ketika beliau orasi dan lain-lain. Saya dipinggir. Sudah saya bilang relawan mengerucut kedua nama ya. Namanya Relawan itu tidak bisa dipaksa, tidak bisa dipaksa, harus ke sini. Namanya relawan itu orang-orang kritis dan objektif itu," ungkapnya.

Akan tetapi, pertemuan itu berbuntut panjang. Sebab, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini dipanggil Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P pada Senin (22/5/2023).

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partainya tidak memberikan sanksi kepada Gibran. Gibran hanya diberikan nasihat oleh para senior partai terkait masalah tersebut.

"Sudah diberikan nasihat-nasihat, kita ini kan partai gotong royong, partai musyawarah," kata Hasto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com