Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Jalan Elektoral Ganjar Pranowo Semakin Menantang

Kompas.com - 25/05/2023, 11:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Arti lainnya, Prabowo boleh saja dianggap sebagai calon yang paling tua, tapi tidak bisa diremehkan dan jangan pernah dianggap sebagai kandidat yang akan kedaluwarsa di mata pemilih muda.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden adalah contoh nyata bahwa bilangan umur tidak terikat pada generasi tertentu. Kandidat yang dianggap tua boleh jadi bermakna banyak pengalaman alias matang dalam berpolitik, tergantung bagaimana tim dalam menghadirkannya di ruang publik.

Selain itu, Ganjar Pranowo dan tim pemenangannya harus mulai memikirkan ulang strategi dalam mendekati pemilih muda, terutama generasi Z, yang diasumsikan sejauh ini cukup dilakukan dengan aktifitas bersosial media.

Tentu tak bisa dipungkiri bahwa instrumen terbaik untuk menghampiri para pemilih muda adalah media sosial. Namun persoalan nyatanya belum selesai hanya sampai di sana. Apa yang disampaikan atau dipertontonkan di media sosial juga tidak kalah pentingnya.

Rekomendasi teknisnya adalah bahwa ke depan, konten-konten sosial media Ganjar haruslah lebih dari sekadar wara-wiri di depan kamera untuk sekadar memperlihatkan aktifitas sehari-hari, tapi juga harus mengandung pesan-pesan yang benar-benar bersesuaian dengan ketertarikan dan kepentingan generasi muda, utamanya generasi Z.

Lebih dari itu, Ganjar Pranowo harus mengimbangi pendekatan media sosial dengan pendekatan riil, yakni memperbanyak aktifitas riil yang akan mengikatkan dirinya dengan generasi muda secara langsung.

Dengan kata lain, aktifitas dengan kategori "community engagement" haruslah diperkuat, dengan target komunitas-komunitas generasi muda yang memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan opini para pemilih muda di arena politik.

Masalah kedua bagi Ganjar terkait hasil Survei Litbang Kompas adalah tentang pemilih Jokowi yang terbelah, bahkan sebagian justru bergeser menjadi pemilih Prabowo. Tentu ini pekerjaan rumah (PR) yang sangat krusial yang harus segera dijawab oleh Ganjar dan Tim.

Karena, selama ini Jokowi diproyeksikan sebagai "King Maker" yang memperjuangkan Ganjar dalam mendapatkan tiket calon presiden dari PDIP. Jadi akan sangat aneh jika kemudian pemilih Jokowi justru tak sepenuhnya ada di gerbong Ganjar Pranowo.

Menurut hemat saya, dalam beberapa bulan terakhir, Prabowo memang lebih banyak terlihat bersama Jokowi ketimbang Ganjar Pranowo, baik karena posisinya sebagai salah satu menteri Jokowi maupun karena posisinya sebagai kandidat yang acap kali menerima komentar positif dari Jokowi.

Lebih dari itu, Prabowo cukup berhasil memanfaatkan jalur kekeluargaan dengan keluarga Jokowi, baik dengan Gibran maupun dengan Kaesang, dengan tingkat kedekatan yang cukup "mesra".

Sehingga cukup bisa dipahami mengapa kemudian langkah-langkah Prabowo berimbas positif pada elektabilitasnya di arena pendukung Jokowi.

Selain itu, nyatanya setelah Ganjar mendapatkan dukungan resmi dari PDIP sebagai calon presiden, relawan yang selama ini menjadi salah satu tulang punggung politik Jokowi belum juga menentukan sikap, sebut saja misalnya Projo.

Walhasil, Ganjar bisa diasumsikan baru mendapatkan pemilih Jokowi yang berada di kantong politik PDIP, tapi belum sepenuhnya menguasai pemilih Jokowi dari basis pemilih non-PDIP, yang banyak dimotori oleh barisan relawan-relawan.

Ini juga PR besar bagi Ganjar. Meraih mayoritas suara di kantong pemilih Jokowi yang non-PDIP adalah salah satu kunci agar Ganjar bisa tetap bertahan di posisi teratas.

Pasalnya, kemenangan Jokowi dalam dua laga elektoral terakhir tidak hanya bergantung kepada pemilih tradisional PDIP, tapi juga pada barisan relawan-relawan Jokowi yang terikat kepadanya secara personal.

Dengan kata lain, Ganjar harus meningkatkan level keterikatannya dengan Jokowi, baik dari sisi kepentingan politik maupun dari sisi kebersamaan di ruang publik.

Tujuannya tentu untuk memberikan kepastian kepada publik pemilih Jokowi bahwa Ganjar adalah kandidat yang memang didukung oleh Jokowi sekaligus diharapkan untuk menggantikanya setelah laga elektoral 2024 nanti.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com