Sementara itu, untuk tingkat kepuasan yang berada di atas 50 persen untuk bidang ekonomi dan hukum dinilai kinerja pemerintah sudah tampak nyata.
Sebagai contoh, saat Idul Fitri harga barang kebutuhan pokok terkendali.
Kemudian, untuk bidang hukum penegakan terhadap kasus-kasus yang menyita perhatian publik dianggap proporsional.
"Terutama, untuk kasus Ferdy Sambo, Teddy Minahasa, Rafael Alun diapresiasi publik. Artinya, prinsip kesetaraan warga negara di mata hukum benar-benar bisa diwujudkan," ujar Adi.
"Salah satunya, saat hakim memberikan vonis kepada Ferdy Sambo dan Teddy Minahasa dengan tegas," katanya lagi.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Kepuasan di Sektor Hukum Naik, tapi Pemberantasan Suap Masih Rendah
Diberitakan sebelumnya, Adi mengatakan survei yang dibuat Litbang Kompas ini merupakan perwujudan jurnalisme berkualitas.
Sebab, survei ini tidak didanai oleh pihak ketiga, melainkan oleh PT Kompas Media Nusantara sendiri.
"Saya jamin saya survei Litbang Kompas ini karena didanai sendiri oleh Kompas, maka kepentingannya adalah perwujudan jurnalisme berkualitas. Hasilnya sudah pasti demi kepentingan pemberitaan sendiri, jadi bukan untuk siapa-siapa," kata Adi dalam diskusi daring melalui Twitter Spaces, Minggu (21/5/2023).
Sementara Itu, Peneliti Litbang Kompas Karina Isna menyampaikan, survei ini menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat.
Pengumpulan responden juga sesuai dengan proporsi data Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu 48 persen responden berasal dari desa dan 52 responden berasal dari kota, dari total 1.200 responden survei di 302 titik dan 38 provinsi.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas PDI-P Masih Teratas, Diikuti Gerindra dan Demokrat
Berdasarkan jenis kelamin, responden survei terdiri dari 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan di seluruh generasi meliputi generasi milenial, generasi x, generasi z, sampai baby boomers.
"Jadi respondennya ini enggak sembarangan bisa jadi responden. (Untuk menentukan responden), kita pakai metode lagi namanya random sampling sederhana," kata Karina.
Ia mengatakan, survei ini dilaksanakan pada 29 April-10 Mei 2023. Artinya, tim Litbang Kompas memiliki waktu kurang dari 10 hari untuk mengolah data dan menyajikan temuan menarik mulai Senin (22/5/2023).
Sementara itu, Karina mengatakan, terkait besaran margin of error lebih 2,8 persen masih relatif aman.
"Kita bisa pastikan kalau margin of error 2,8 persen ini sudah aman dan dapat dipertanggungjawabkan. Apalagi tingkat kepercayaan kita masih 95 persen," ujar Karina.
Baca juga: Litbang Kompas Luncurkan Survei Kepemimpinan Nasional pada 22-24 Mei, Jamin Independensi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.