Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Said Abdullah Optimistis Pemilu 2024 Beri Insentif pada Sektor Riil

Kompas.com - 20/05/2023, 15:30 WIB
Dwi NH,
Sheila Respati

Tim Redaksi

Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Keuangan (Menkeu) telah mengajukan dokumen Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) dan Kerangka Ekonomi Makro (KEM) 2024 kepada DPR.

Di tengah situasi ekonomi global yang masih melambat, pertumbuhan ekonomi negara maju, seperti Tiongkok, tumbuh 4,5 persen pada kuartal I-2023. Kemudian, Uni Eropa 1,3 persen, Jepang 1,3 persen, Amerika Serikat (AS) 1,6 persen, dan India 4,1 persen.

Selain catatan pertumbuhan ekonomi nasional, Said memaparkan inflasi Indeks Harga konsumen (IHK) mengalami penurunan, dari Maret di level 4,97 persen menjadi 4,3 persen pada April 2023.

Padahal, tekanan inflasi sempat membayangi perekonomian nasional karena adanya kebijakan agresif The Fed. Kebijakan menaikkan suku bunga acuan ini akhirnya mampu ditangkis dengan baik oleh Bank Indonesia (BI) dan pemerintah.

Baca juga: Kasus Serangan Ransomware di Indonesia, BI Pernah Jadi Sasaran

“Melihat tren laju inflasi yang turun, saya perkirakan inflasi pada 2023 mencapai sekitar 4 persen,” jelas Said.

Perkiraan itu, ia sampaikan dengan mempertimbangkan peningkatan konsumsi sektor riil karena perhelatan Pemilu 2024. Dari peningkatan ini, menurut Said, masuk akal jika perhitungan inflasi pada 2024 di kisaran 3 persen.

Selain inflasi, Said mengaku optimistis kurs rupiah terhadap dollar AS pada 2024 bisa bertahan dalam kisaran Rp 14.600 sampai Rp 14.900.

Ia mengatakan, saat ini pun rupiah mengalami penguatan secara konsisten terhadap dollar AS di kisaran Rp 14.600 sampai Rp 14.800.

Baca juga: Polisi: Uang 100 Dollar AS Palsu Dijual Rp 140 Juta Per 100 Lembar

Kecenderungan rupiah yang terus perkasa berhadapan dengan dollar AS terjadi akibat krisis perbankan di AS sejak jatuhnya Silicon Valley Bank dan kemungkinan secara beruntun disusul oleh First Republic Bank dan Pacwest Bancorp.

“Mimpi buruk negara Paman Sam masih berlanjut dengan terancamnya gagal bayar utang mereka, hal ini membuat investor kian ragu memegang dollar AS,” ucap Said.

SBN akan diminati oleh investor

Pada kesempatan tersebut, Said mengatakan, Surat Berharga Negara (SBN) sebagai tulang punggung pembiayaan akan diminati oleh investor dalam dan luar negeri.

Ia meyakini, para investor akan berminat karena credit rating Indonesia dibuat oleh lembaga pemeringkat seperti Fitch, S&P, Moody’s yang masuk kategori stable.

“Saya perkirakan SBN 10 tahun pada tahun depan akan menguat di level 6,5 sampai 6,9 persen, dibanding 2022 dengan rata-rata di atas 7 persen,” imbuh Said.

Baca juga: Nasabah Bank Mandiri Bisa Pesan SBN Ritel di Aplikasi Livin, Ini Caranya

Dalam kesempatan tersebut, ia menyetujui usulan pemerintah dalam mengajukan asumsi harga minyak pada 2024 di level 85 dollar AS per barrel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com