Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Bantah Pertemuan Jokowi dan Ketum Parpol Koalisi di Istana Bahas Cawapres

Kompas.com - 08/05/2023, 23:56 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) membantah bahwa pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan enam ketua umum partai politik (parpol) koalisi pemerintah di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/5/2023) membahas sosok calon wakil presiden (cawapres).

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan awak media mengenai kabar pertemuan di Istana membahas dua nama cawapres, yaitu Sandiaga Uno dan Erick Thohir.

"Bahwa di dalam antarpimpinan partai, para politisi, para negarawan, bicara orang per orang itu sebagai bukan hal yang utama. Yang utama adalah kebijakan bangsa dan negara ke depan," kata Hasto ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (8/5/2023).

Hasto mengaku mendapat penjelasan dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Adapun Megawati turut hadir dalam pertemuan di Istana, Selasa pekan lalu.

Baca juga: Soal Cawapres Prabowo, Gerindra: Ada 3 Ketum Parpol, Sandi, Erick, Khofifah, Mahfud...

Menurut Hasto, dalam pertemuan itu, Jokowi menekankan sejumlah hal terkait persoalan bangsa. Kemudian juga soal bagaimana arah bangsa di masa depan.

"Presiden Jokowi hanya menegaskan tentang berbagai persoalan, berbagai capaian-capaian dan juga arah masa depan, termasuk aspek-aspek demografis tadi. Bonus demografi yang menjadi catatan yang sangat penting," ucap dia.

Di sisi lain, Hasto mengatakan bahwa partainya juga terus membahas sosok cawapres pendamping Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).

Namun, hal itu akan dibahas lebih mendalam setelah PDI-P selesai melakukan proses pendaftaran bakal calon anggota legislatif (bacaleg) 2024.

Baca juga: Ungkap Kriteria Bakal Cawapres, Ganjar Pranowo: Harus Satu Visi dengan Saya

Diakuinya, Megawati telah menyebut 10 nama cawapres pendamping Ganjar.

Dari situ, PDI-P dan partai politik pengusung Ganjar akan mencari sosok pendamping terbaik bagi Gubernur Jawa Tengah itu.

"Tentu saja akan dicari pendamping terbaik sebagai pasangan dwitunggal dengan Bapak Ganjar Pranowo," katanya.

"Tentu saja memperhatikan suatu kombinasi yang lengkap, kombinasi kepemimpinan yang dwitunggal, kombinasi kepemimpinan yang saling melengkapi," sambung dia.

Baca juga: Megawati Bilang 10 Orang Mau Jadi Cawapres, Ganjar: Yang Tahu Bu Mega

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Rommy menyebut pertemuan enam ketum parpol di Istana demi mewujudkan pasangan Ganjar-Prabowo.

Hal itu dia katakan sebelum pertemuan enam ketua umum dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com