JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahuh ini ngin mendorong agar kawasan tersebut menjadi pusat produksi.
Hal itu sesuai dengan tema yang diusung oleh Indonesia pada keketuaan ASEAN, yakni sebagai pusat pertumbuhan atau Epicentrum of Growth.
"Banyak barang-barang produksi dihasilkan oleh anggota ASEAN. Kekuatan inilah yang ingin kita satukan agar kawasan ini menjadi sebuah pusat produksi utamanya sesuai dengan potensi yang kita miliki," ujar Jokowi di Sarinah, Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Baca juga: Johnny Plate: KTT Ke-42 ASEAN Jadi Ajang Tunjukkan Pembangunan Telekomunikasi dan Digital Indonesia
"Misalnya EV battery, kemudian electric vehicle dan produk-produk yang memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan produksi dari negara-negara yang lain," lanjutnya.
Presiden juga menjelaskan bahwa ASEAN merupakan kawasan yang memiliki potensi yang sangat besar.
Hal tersebut mencakup jumlah penduduknya yang mencapai lebih dari 650 juta jiwa serta pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi.
"Kita tahu ya potensi ASEAN ini sangat besar. Penduduknya 650 juta orang. Pertumbuhan ekonominya selalu di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia," ungkapnya.
"Jadi konsentrasi kita nanti adalah ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, Epicentrum of Growth, arahnya ke sana," tambahnya.
Baca juga: 8 Jenderal Polri Turun Tangan Pimpin Satgas di KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo
Sebagaimana diketahui, pada 10-11 Mei 2023 Presiden Jokowi akan memimpin pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang digelar di Labuan Bajo, NTT.
Adapun keketuaan Indonesia di ASEAN resmi dimulai pada Januari 2023.
Presiden Jokowi sebelumnya mengungkapkan, masa Keketuaan ASEAN 2023 akan dijalankan sejak awal Januari 2023 dan berlangsung hingga akhir Desember 2023.
Selama mengemban Keketuaan ASEAN 2023, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia akan memimpin negara-negara ASEAN berkontribusi dan memberi solusi positif bagi dunia di tengah situasi global yang menantang, terutama di sektor ekonomi.
“Tahun ini, Indonesia menjadi Ketua ASEAN di tengah-tengah situasi global yang sangat tidak mudah. Krisis ekonomi, krisis energi, krisis pangan, perang, semuanya sedang terjadi,” kata Jokowi, dikutip dari keterangan resmi pada 30 Januari lalu.
Meski demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut yakin bahwa ASEAN masih penting dan relevan bagi rakyat, kawasan, dan dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.