Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Belajar Jadi Bangsa yang Terlibat Mewujudkan Perdamaian Dunia

Kompas.com - 04/05/2023, 09:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Semenjak mempelopori riset tentang perdamaian, John Galtung, membagi perdamaian atas dua, yaitu perdamaian negatif dan perdamaian positif.

Kedamaian negatif hanya menunjukkan ketiadaan perang dan kekerasan. Kedamaian jenis ini tidak menangkap kecenderungan masyarakat menuju stabilitas dan harmoni.

Sedangkan kedamaian positif didefinisikan sebagai kondisi damai jangka panjang yang dibangun di atas investasi berkelanjutan dalam pembangunan dan institusi ekonomi serta sikap masyarakat yang mendorong perdamaian.

Kedamaian jenis ini dapat digunakan untuk mengukur ketahanan suatu masyarakat, atau kemampuannya untuk menyerap guncangan tanpa jatuh atau kembali ke dalam konflik.

Perdamaian positif menentang apa yang dikenal sebagai 'struktur dan budaya kekerasan' yang dapat menyebabkan orang berperilaku kasar, atau memaksakan kekerasan pada orang lain.

Biasanya, kekerasan struktural mengabaikan kebutuhan dan hak seperti kesejahteraan ekonomi; kesetaraan sosial, politik, dan seksual; pemenuhan pribadi dan harga diri; dan seterusnya. Kemiskinan, represi politik dan keterasingan psikologis.

Contoh, ketika pemerintah menetapkan rencana untuk membangun pabrik, akan ada kemungkinan bahwa efek samping yang tersembunyi dapat terjadi.

Untuk warga negara yang tidak mau mendukung pemerintah karena dia percaya bahwa tidak akan ada manfaat dari rencana ini dapat memprotes, atau bahkan menyabotase proyek.

Ketika situasi semakin parah, penggunaan kekerasan fisik sering digunakan. Media biasanya membesar-besarkan peristiwa berdasarkan kekerasan fisik yang dilakukan oleh warga negara atau dilakukan oleh pemerintah.

Dengan begitu, warga mulai merasa tidak aman pada saat itu. Kedamaian pun hilang lenyap.

Jadi, perdamaian positif, akan tercapai apabila kita berhasil mengubah struktur dan budaya kekerasan yang melekat pada bagian terdalam dari lembaga budaya, sosial dan ekonomi.

Perjuangan 2023 dan masa depan

Sekjen PBB mengatakan, tahun 2023 dan pada masa depan, warga dunia membutuhkan kedamaian, lebih daripada masa sebelumnya. Untuk menciptakan damai satu sama lain, seluruh bangsa di dunia perlu terlibat secara aktif.

Bukan untuk menyombongkan diri, bangsa Indonesia sudah terlibat jauh sebelum ajakan itu disuarakan. Sejak awal kemerdekaannya, Indonesia selalu berinisiatif mengadakan dialog untuk mengakhiri konflik di berbagai belahan dunia.

Contoh, pada 1957, Indonesia ikut dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB. Saat itu Indonesia mengirimkan 559 personel infanteri sebagai bagian dari United Nations Emergency Force (UNEF) di Sinai.

Pengiriman tersebut diikuti dengan kontribusi 1.074 personel infanteri (1960) dan 3.457 personal infantri (1962), sebagai bagian dari United Nations Operation in the Congo (ONUC) di Republik Kongo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com