Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Duga Pertemuan Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi Bahas Nasib Nasdem

Kompas.com - 03/05/2023, 13:07 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah memperkirakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan enam ketua umum (Ketum) partai politik koalisi pemerintah pada Selasa (2/5/2023) malam, untuk membicarakan nasib Partai Nasdem.

Dedi menduga hal tersebut karena dua tokoh dalam koalisi pemerintahan yaitu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, sama-sama sudah diusung sebagai bakal calon presiden. Sedangkan, Nasdem mendeklarasikan tokoh di luar koalisi, yaitu Anies Baswedan.

"Membaca situasi di mana PDI-P telah deklarasikan Ganjar, dan Prabowo juga telah deklarasi sebagai (bakal) capres, maka potensi pertemuan itu untuk menandai reshuffle kabinet, utamanya menentukan nasib Nasdem," kata Dedi kepada Kompas.com, Rabu (3/5/2023).

Baca juga: Nasdem Sebut Surya Paloh Hormati Pertemuan Jokowi dan Ketum Parpol

Dedi mengungkapkan, bisa saja pertemuan juga membahas upaya pembentukan koalisi besar. Koalisi besar ini, katanya, merupakan keinginan Jokowi dalam upaya menggagalkan pencapresan Anies.

"Jika asumsi kedua ini berjalan, itu pun tetap dalam nuansa politis, karena Nasdem telah mengambil sikap usung Anies yang sampai detik ini terlihat tidak disukai Jokowi," kata Dedi.

Di satu sisi, Dedi melihat Partai Nasdem memang tengah menerima ujian, di mana Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate bolak balik diperiksa Kejagung terkait kasus proyek BTS. Kata Dedi, bisa saja Presiden melihat momentum ini untuk melakukan perombakan kabinet.

"Meskipun reshuffle memang miliki momentum, di mana Menkominfo sedang dibidik masalah rasuah," ucapnya.

Baca juga: Pesan Surya Paloh yang Tak Diundang Saat Jokowi Kumpulkan Ketum Parpol Koalisi

Kendati demikian, Nasdem dinilai tak perlu khawatir jika reshuffle benar terjadi. Sebab, Dedi memperkirakan, dukungan publik pada Nasdem justru akan berdatangan.

"Nasdem dalam situasi terdesak bisa saja justru mendapat simpati publik karena keberadaannya di kabinet tidak mendapat kehormatan sebagaimana mitra koalisi lain," katanya.

Sebagai informasi, Presiden Jokowi mengumpulkan enam Ketum parpol koalisi di Istana Negara, Jakarta, Selasa malam.

Keenam ketum parpol tersebut yakni Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Pelaksana Tugas (Plt) Ketum PPP Muhammad Mardiono.

Baca juga: Nasdem Sebut Surya Paloh Hormati Pertemuan Jokowi dan Ketum Parpol

Pertemuan itu tak dihadiri Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, meski Partai Nasdem juga merupakan salah satu partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.

Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjelaskan, Surya Paloh tengah berada di luar negeri sehingga tak hadir dalam pertemuan.

Sementara itu, pihak Nasdem menyebutkan bahwa Surya Paloh tak hadir karena tidak diundang dalam pertemuan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com