Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mustakim
Jurnalis

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Jokowi, Koalisi, dan Para Menteri yang Sibuk Sendiri

Kompas.com - 03/05/2023, 11:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Selain mereka, sejumlah menteri Jokowi yang notabene adalah ketua umum partai maupun elite partai atau pengurus DPP juga ikut sibuk menggalang dukungan.

Sebut saja Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang notabene adalah Ketua Umum PAN. Juga sejumlah menteri asal NasDem yang mau tidak mau juga harus ‘cawe cawe’ di Koalisi Perubahan dan pencapresan Anies Baswedan.

Tak ada yang salah dengan aktifitas politik para elite dan politisi jelang Pemilu 2024 nanti. Namun, sebagai pejabat publik apalagi sekelas menteri tentunya mereka memiliki tanggung jawab yang harus diselesaikan hingga mereka melepas jabatan.

Pasalnya, ada potensi tanggung jawab dan pekerjaan diabaikan jika mereka terus sibuk menggalang dukungan dan mengurus pencapresan.

Melepas jabatan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin jauh-jauh hari sudah mengingatkan para menterinya di Kabinet Indonesia Maju agar fokus bekerja dulu.

Dia meminta agar para pembantunya tersebut menunaikan mandat dan tanggung jawab yang diemban bukan malah sibuk kampanye dan menggalang dukungan.

Presiden Jokowi juga menekankan soal ini. Ia meminta agar para menteri betul-betul fokus bekerja mengurus program prioritas dan strategis negara.

Dia meminta anggota kabinetnya untuk tetap konsentrasi menuntaskan masalah pandemi dan pemulihan ekonomi.

Akan lebih elok dan elegan jika para menteri yang bakal maju atau sibuk mengurus pencapresan melepas jabatan.

Ini dilakukan agar tanggung jawab dan pekerjaan yang mereka emban sebagai pejabat publik tak terancam terabaikan.

Selanjutnya Jokowi bisa memilih menteri baru untuk menggantikan. Tentunya yang memiliki kompetensi, bisa fokus bekerja dan tak disibukkan dengan berbagai koalisi.

Meski tinggal sebentar lagi, namun Jokowi memiliki tanggung jawab untuk menuntaskan semua program. Juga janji yang ia sampaikan saat kampanye dilakukan.

Untuk itu, Jokowi perlu mendisiplinkan kembali para menterinya agar fokus pada pekerjaan. Dan jika perintah itu diabaikan, Jokowi bisa mengganti mereka di tengah jalan. Karena Jokowi memiliki otoritas dan wewenang untuk melakukan.

Benarkah para menteri Jokowi saat ini sibuk sendiri? Lalu bagaimana nasib pemerintahan jika Jokowi dan para menterinya sibuk mengurus pencapresan? Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (3/5/2023), di Kompas TV mulai pukul 20.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com