JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengklaim, perjalanan mudik pada Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah atau tahun 2023 berjalan dengan lancar.
Menurut Muhadjir, tidak ada kemacetan berarti pada musim mudik Lebaran tahun ini yang menjadi perhatian publik.
"Mudiknya alhamdulillah kan lancar, tidak ada insiden yang cukup membikin teman-teman wartawan harus membuat pemberitaan yang besar-besaran, lancar, macet-macet kecil-kecil," kata Muhadjir di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (26/4/2023).
Ia mengatakan, anjuran pemerintah bagi pemudik agar menunda perjalanan balik pun membuahkan hasil, yakni tidak menimbulkan penumpukan kendaraan.
Baca juga: Menko PMK Sampaikan 3 Catatan Terkait Arus Mudik dan Balik Lebaran 2023
Di sektor penyeberangan, kata Muhadjir, pelaksanaan mudik juga berjalan lancar dengan kebijakan pemerintah membagi lokasi penyeberangan dari Jawa ke Sumatera menjadi tiga titik.
"Angka kecelakaan juga turun drastis, terutama yang meninggal dan fatal juga terhitung H-5 sampai hari H itu turun 72 persen angka fatal. Mudah-mudahan, waktu balik ini, arus balik ini bisa kita kita tekan," kata Muhadjir.
Sementara itu, menurutnya, salah satu masalah yang mesti segera dipecahkan adalah daya tampung tempat peristirahatan atau rest area yang menjadi sumber kemacetan di tol.
"Kelambanan-kelambanan di jalanan itu karena rata-rata di depan rest area, ada (kendaraan) yang mau masuk, ada yang mau terus," ujar Muhadjir.
Muhadjir mengungkapkan, masalah itu mesti dicari solusinya karena pengembangan rest area tidak efisien secara bisnis. Sebab, hanya ramai di masa libur Lebaran dan tahun baru.
"Sementara kalau ada yang mau nambah rest area tidak bisa karena sudah ada kontraknya kan. Karena itu, kita akan coba cari jalan keluar sehingga tahun depan mudah-mudahan bisa lebih nyaman," katanya.
Baca juga: Menko PMK Klaim Anjuran Perpanjang Cuti Lebaran Efektif Urai Arus Balik Lebaran
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.