JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta para calon pendatang untuk mempertimbangkan dengan matang keputusannya merantau ke kota-kota besar.
Utamanya, saat akan merantau ke Jakarta. Hal ini disampaikannya dalam rangka arus balik Idul Fitri yang kerap menjadi momen hadirnya para pendatang ke kota-kota besar.
Muhadjir mengingatkan, merantau ke Jakarta tidak hanya memerlukan tekad kuat, tetapi juga keterampilan dan pengetahuan yang berdaya saing.
“Pada dasarnya siapa pun yang akan menuju ke Ibu Kota menjadi hak mereka. Tetapi (ke) Ibu Kota ini tidak bisa datang tanpa modal, baik modal dalam bentuk keterampilan, modal pengetahuan, maupun yang lain," ujar Muhadjir dilansir dari siaran pers di laman resmi Kemenko PMK, Selasa (25/6/2023).
"Itu yang harus dimiliki oleh setiap mereka yang akan mencoba beradu nasib di wilayah DKI Jakarta dan sekitanya,” kata dia.
Baca juga: Monitoring Angkutan Lebaran di Sumatera Barat, Kemenhub: Arus Mudik Lancar, Kini Fokus Arus Balik
Muhadjir mengakui, pemerintah tidak bisa membatasi secara keras untuk melarang para pendatang membawa sanak saudaranya datang ke Jakarta.
Akan tetapi, dia yakin persoalan tersebut akan semakin berkurang seiring dengan tersebarnya pusat-pusat industri di daerah.
“Sekarang sudah mulai terbangun, bahkan juga ada perusahaan yang ada di pusat sekitar DKI Jakarta membuat cabangnya di daerah. Jadi harapannya ini bisa menjadi tempat baru untuk mereka,” ujar Muhadjir.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta menyebut jumlah pendatang di Ibu Kota mengalami peningkatan signifikan dalam tiga tahun terakhir.
Namun, sekitar 50 persen pendatang yang merantau ke Ibu Kota dalam beberapa tahun terakhir tidak memiliki keterampilan.
“Kami berkoordinasi dengan beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya terkait penanganan bagi mereka yang tidak punya keterampilan,” kata Kepala Disdukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin di Pendopo Balai Kota Jakarta, Selasa (14/2/2023), dilansir dari Antara.
Baca juga: Hari Ini Diprediksi Puncak Arus Balik Pertama, Ini Imbauan Kemenhub
Terkait dengan pendatang di Jakarta, jumlahnya mencapai 112.814 orang pada 2020.
Kemudian, pada 2021, jumlah pendatang di Jakarta naik 18,55 persen sehingga mencapai 139.740 orang.
Hingga semester pertama 2022, Pemprov DKI mencatat jumlah pendatang di Ibu Kota naik 7,92 persen sehingga mencapai 151.752 orang.
“Memang trennya dari beberapa tahun belakangan ini yang datang ke Jakarta itu hampir 75 persen mereka adalah tamatan SMA sederajat ke bawah,” kata Awaluddin.
Karena banyak pendatang yang tidak memiliki keterampilan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan pelatihan terkait tata boga, menjahit, otomotif hingga elektronik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.