Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda dengan Prabowo, Ganjar Dinilai Bisa Kuat jika Internal Partai Solid Mendukungnya

Kompas.com - 25/04/2023, 11:40 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, calon presiden dari PDI-P, Ganjar Pranowo bisa maksimal mendulang suara jika mendapat dukungan penuh dari tokoh internal partai. 

"PDI-P sendiri miliki banyak faktor kemenangan, Megawati, Puan Maharani, hingga Joko Widodo, artinya Ganjar bisa maksimal dulang suara jika tiga tokoh ini solid memberi dukungan," kata Dedi kepada Kompas.com, Selasa (25/4/2023).

Ini berbeda dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menurutnya tidak memerlukan siapa pun di Gerindra dalam meningkatkan elektabilitasnya. 

Atas dasar itu, ia menilai Prabowo lebih kuat dari Ganjar sehingga mustahil jika Prabowo menjadi cawapres bagi Ganjar. 

"Untuk itu, Prabowo berada pada posisi yang sangat kuat sebagai capres, bukan yang lain (cawapres)," kata dia.

Baca juga: Dua Kali Maju Capres, Prabowo Diprediksi Enggan Jadi Cawapres Ganjar demi Jaga Gengsi

Sementara itu, soal elektabilitas, kata dia, baik Ganjar dan Prabowo memang berada di papan atas. 

Hanya saja, ia menyebut, dari sisi loyalitas pemilih, Prabowo akan lebih kuat. 

"Karena faktor loyalitas pemilih Gerindra jauh lebih besar dibanding loyalitas PDI-P pada Ganjar," ucap Dedi.

Adapun Ganjar Pranowo resmi diumumkan sebagai capres PDI-P pada Jumat (21/4/2023) di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat.

Pengumuman itu disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri yang diberikan mandat menetapkan capres di PDI-P.

Pengumuman itu juga disaksikan oleh Presiden Jokowi dan Puan Maharani yang duduk berdampingan.

Baca juga: Dua Kali Maju Capres, Prabowo Diprediksi Enggan Jadi Cawapres Ganjar demi Jaga Gengsi

Presiden Jokowi kemudian memuji Ganjar merupakan sosok yang dekat dengan rakyat.

“Pak Ganjar ini adalah pemimpin yang dekat dengan rakyat, selalu turun ke bawah, dan sangat ideologis,” kata Jokowi di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Jokowi mengaku sangat menghargai keputusan Megawati yang akhirnya mengumumkan bakal capres PDI-P.

Sebab, proses pemilihan presiden dan wakil presiden 2024 sudah semakin dekat.

Belakangan, muncul wacana menduetkan Ganjar dan Prabowo. Meski berpotensi memperkuat koalisi, gagasan tersebut dinilai mustahil untuk diwujudkan.

Pihak Gerindra pun memberi sinyal menolak wacana tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sandra Dewi Kembali Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Suaminya

Sandra Dewi Kembali Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Suaminya

Nasional
Ramai soal Biaya UKT, Muhadjir: Jangan Tiba-tiba Naik, Terlalu Sembrono

Ramai soal Biaya UKT, Muhadjir: Jangan Tiba-tiba Naik, Terlalu Sembrono

Nasional
Kepala BIN: IKN Cermin Transformasi Indonesia Menuju Negara Maju Modern

Kepala BIN: IKN Cermin Transformasi Indonesia Menuju Negara Maju Modern

Nasional
5 Poin Terkait Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

5 Poin Terkait Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com