JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, calon presiden dari PDI-P, Ganjar Pranowo bisa maksimal mendulang suara jika mendapat dukungan penuh dari tokoh internal partai.
"PDI-P sendiri miliki banyak faktor kemenangan, Megawati, Puan Maharani, hingga Joko Widodo, artinya Ganjar bisa maksimal dulang suara jika tiga tokoh ini solid memberi dukungan," kata Dedi kepada Kompas.com, Selasa (25/4/2023).
Ini berbeda dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menurutnya tidak memerlukan siapa pun di Gerindra dalam meningkatkan elektabilitasnya.
Atas dasar itu, ia menilai Prabowo lebih kuat dari Ganjar sehingga mustahil jika Prabowo menjadi cawapres bagi Ganjar.
"Untuk itu, Prabowo berada pada posisi yang sangat kuat sebagai capres, bukan yang lain (cawapres)," kata dia.
Baca juga: Dua Kali Maju Capres, Prabowo Diprediksi Enggan Jadi Cawapres Ganjar demi Jaga Gengsi
Sementara itu, soal elektabilitas, kata dia, baik Ganjar dan Prabowo memang berada di papan atas.
Hanya saja, ia menyebut, dari sisi loyalitas pemilih, Prabowo akan lebih kuat.
"Karena faktor loyalitas pemilih Gerindra jauh lebih besar dibanding loyalitas PDI-P pada Ganjar," ucap Dedi.
Adapun Ganjar Pranowo resmi diumumkan sebagai capres PDI-P pada Jumat (21/4/2023) di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat.
Pengumuman itu disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri yang diberikan mandat menetapkan capres di PDI-P.
Pengumuman itu juga disaksikan oleh Presiden Jokowi dan Puan Maharani yang duduk berdampingan.
Baca juga: Dua Kali Maju Capres, Prabowo Diprediksi Enggan Jadi Cawapres Ganjar demi Jaga Gengsi
Presiden Jokowi kemudian memuji Ganjar merupakan sosok yang dekat dengan rakyat.
“Pak Ganjar ini adalah pemimpin yang dekat dengan rakyat, selalu turun ke bawah, dan sangat ideologis,” kata Jokowi di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Jokowi mengaku sangat menghargai keputusan Megawati yang akhirnya mengumumkan bakal capres PDI-P.
Sebab, proses pemilihan presiden dan wakil presiden 2024 sudah semakin dekat.
Belakangan, muncul wacana menduetkan Ganjar dan Prabowo. Meski berpotensi memperkuat koalisi, gagasan tersebut dinilai mustahil untuk diwujudkan.
Pihak Gerindra pun memberi sinyal menolak wacana tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.