Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Sebut PDI-P akan jadi Magnet Koalisi Usai Pencapresan Ganjar

Kompas.com - 23/04/2023, 10:21 WIB
Vitorio Mantalean,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Algoritma, Aditya Perdana menilai bahwa PDI-P akan menjadi magnet dalam peta politik Indonesia setelah resmi mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai kader yang bakal diusung dalam Pilpres 2024.

"PDI-P yang sudah memiliki capres tentu akan menjadi magnet utama dalam pilpres mendatang dan akan mendorong koalisi lain akan merapat," kata Aditya dalam keterangan tertulis, Minggu (23/4/2023).

"Konstelasi akan terus menarik diperbincangkan nantinya terutama dalam penentuan cawapres yang akan didorong oleh PDI-P," lanjut dia. 

Baca juga: Dukung Ganjar Capres, Hanura Tak Harap Diajak Berkoalisi dengan PDI-P

PDI-P dinilai di atas angin karena memiliki lebih dari 20 persen kursi DPR RI, sehingga dapat mengusung capresnya sendiri.

Selain itu, Ganjar sejauh ini menjadi sosok dengan elektabilitas mentereng. Terbukti dengan selalu berada di tiga besar politikus dengan tingkat keterpilihan tertinggi bersama Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sejak tahun lalu.

"Penetapan Ganjar ini tentu akan merubah pemetaan politik dalam pilpres mendatang, terutama terkait dengan pembentukan koalisi yang melibatkan partai-partai pemerintahan dan di luar pemerintahan," ujar Aditya.

Eks Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia itu juga menyampaikan bahwa penetapan Ganjar sebagai capres usungan PDI-P membuktikan bahwa partai berlambang banteng tersebut solid secara organisasi.

Ini terlihat dari keberadaan Presiden RI Joko Widodo yang turut hadir di Istana Batu Tulis, Bogor, dalam penetapan nama Ganjar pada Jumat lalu.

"Hal ini tentu menjawab keraguan adanya perbedaan pandangan dalam penetapan capres. Apalagi penyampaian penetapan ini dilakukan secara terbuka kepada publik dan berpeluang untuk mendapatkan reaksi publik yang positif terhadap internal partai," kata dia.

Di sisi lain, sejumlah partai politik dikabarkan akan segera menentukan sikap menyusul pengumuman Ganjar sebagai capres PDI-P.

Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay menyebut bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digawangi Golkar dan PPP perlu merumuskan lebih detail peta politik yang akan dijalani dan tak menutup kemungkinan untuk bergabung dengan partai-partai politik yang sudah lebih dulu mengumumkan kandidat capresnya.

"Bisa saja mengusung calon sendiri, tetapi sangat terbuka untuk mendukung calon lain, terutama calon yang sudah ada," kata Saleh dalam keterangannya, Jumat (21/4/2023).

Baca juga: Jokowi Dinilai Jadi Kunci PDI-P Bisa Gabung Koalisi Besar

"Sejauh ini, masing-masing partai di KIB masih lebih banyak fokus dalam persiapan menghadapi pileg. Tentu dalam waktu yang bersamaan juga mensimulasikan pasangan capres dan cawapres yang akan diusung," tambah dia. 

PAN juga menyatakan bahwa mereka dapat bekerja sama dengan kekuatan politik mana pun. Saleh mengeklaim bahwa partainya akan dengan senang hati akan menjadi fasilitator dalam merajut kohesivitas lintas partai politik dalam Pemilu 2024.

Hal ini diamini PPP yang juga menyatakan bakal segera menentukan sikap politik.

"Tentang arah PPP setelah ini, Plt Ketua Umum segera mengadakan Rapat DPP pada hari Senin (24/1/2023) mendatang, di Yogyakarta, sekaligus open house di kediaman beliau di kawasan Jalan Kaliurang," ujar Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Romahurmuziy, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com