Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hery Wibowo
Ketua Program Studi Sosiologi FISIP Universitas Padjadjaran

Pengamat Sosial, praktisi pendidikan dan pelatihan

Mudik, Ruang Rindu, dan Migrasi Penduduk

Kompas.com - 21/04/2023, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Mudik dramatis

Kisah mudik, seringkali menjadi “dramatis”, karena perlu melalui sejumlah perjuangan tertentu, seperti harus bermacet-macet, berdesak-desakan, mengumpulkan uang berbulan-bulan, membeli harga tiket yang biasanya melambung jauh dari harga normal, menyiapkan perbekalan dan lain sebagainya.

Sehingga setiap kisah mudik, dapat memiliki rangkaian kisah yang berbeda bagi setiap keluarga. Setiap perjuangan ini, juga selalu menyiratkan amanah bagi pengelola negara untuk tidak berpuas diri dalam upaya peningkatan pelayanannya.

Pada masyarakat kelas menengah ke atas, persoalan biaya untuk kebutuhan moda transportasi menuju kampung halaman, tentu tidak terlalu masalah. Baik itu menggunakan kendaraan pribadi, moda transportasi publik darat, laut ataupun udara.

Namun demikian, bagi yang berpenghasilan pas-pasan, tentunya hal ini menjadi persoalan tersendiri, apalagi biasanya terjadi penyesuaian harga/tiket dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Maka jadilah kejadian mudik ini menjadi sebuah aksi yang “luar biasa”, karena membutuhkan persiapan dan perbekalan yang “luas biasa” pula.

Sejumlah kalangan bahkan rela membuka tabungan khusus demi dapat melakukan aksi mudik ataupun pulang ke keluarga ini.

Sungguh inilah kegiatan yang sulit dapat terbiayai oleh anggaran yang ‘normal’, sehingga beragam ‘kerja keras khusus’ dilakukan untuk dapat memenuhinya.

Namun demikian secara umum, jika dicermati lebih dalam, mudik bukan hanya sekadar perjuangan bertemu dengan orangtua dan keluarga besar, namun jauh lebih dari itu. Ini adalah momentum bertemunya hati dengan hati, perasaan dan perasaan.

Ibu Pertiwi, memiliki tradisi unik yang telah mendarah daging pada sebagaian besar anggota masyarakat, yaitu mudik atau pulang kampung. Tradisi ini seakan telah begitu melekat erat, sehingga ‘apapun’ rela dilakukan.

Fakta ini mudah terobservasi dengan melihat kondisi lalu lintas, jumlah penumpang transportasi publik dan lain-lain.

Mengapa hal ini begitu ‘diperjuangkan?” Padahal teknologi informasi hari ini telah memungkinkan antarindividu dan bahkan antarkelompok melakukan “kontak virtual”?

Tradisi dan kekuatan ‘mudik’ tidak begitu saja dapat tergantikan oleh "pertemuan virtual”, bahkan mungkin oleh “metaverse” sekalipun.

Inilah “madness of multiverse” (meminjam istilah film yang sedang tren saat ini) yang sebenarnya. Inilah fakta sosial di mana individu selalu punya keinginan untuk kembali ke tanah kelahirannya.

Serta, inilah fakta bahwa setinggi apapun kesuksesan anak, ia tidak boleh lupa kepada orangtua yang melahirkan, merawat dan membesarkannya.

Perjuangan pertemuan Keluarga

Individu dan keluarga, berjuang untuk dapat bertemu dengan anggota keluarga lainnya, istri dengan suami, anak dengan orangtua, kakek dengan cucu, anak dengan mertua, sepupu dan sepupu, keponakan dengan paman/bibi dan sebaliknya dan sebagainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com