Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PP Muhammadiyah: Jadikan Idul Fitri Momentum untuk Memecahkan Masalah Bangsa

Kompas.com - 19/04/2023, 12:10 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan, momentum hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah harus dijadikan sebagai momentum untuk memecahkan masalah bangsa.

Pesan itu disampaikan kepada umat Islam baik yang merayakan Idul Fitri pada 21 April maupun 22 April 2023.

"Idul Fitri jadikan, mau yang 22 (April) mau yang 21, jadikan momentum untuk problem solving, memecahkan masalah bangsa dengan jiwa yang tulus, otentik," ujar Haedar dalam Media Gathering yang disiarkan di kanal YouTube @Muhammadiyah Channel, dikutip Kompas.com, Rabu (19/4/2023).

Baca juga: Idul Fitri Berbeda, Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir: Bisa Saling Bantu Takbiran Keliling

Menurut dia, setiap bangsa memiliki masalahnya sendiri. Sebagai bangsa, dia berpesan agar tidak usah malu mengakui masalah yang sedang terjadi.

"Untuk apa malu, daripada ditutup-tutupi masalah jadi besar akhirnya meledak jadi gunung es yang mencair," ucap dia.

"Maka yuk bareng-bareng kita muhasabah (interospeksi), problem bangsa kita itu apa," sambung Haedar.

Dia juga sempat menyinggung keributan kecil karena adanya pemerintah daerah (Pemda) yang tidak mengizinkan perayaan Idul Fitri di lapangan milik pemerintah pada 21 April 2023.

Baca juga: Lebaran 2023 Bisa Kembali Berbeda, Begini Keputusan Pemerintah dan Muhammadiyah

Menurut dia, itu bukan masalah yang seharusnya dibuat besar oleh pemerintah daerah.

"Daripada kemudian dipusingkan perbedaan ini lapangan boleh digunakan atau tidak, itu hal yang mudah, kok susah banget," ujar dia.

Haedar menginginkan pemerintah tetap bersikap netral dengan perbedaan yang terjadi di masyarakat.

Seperti misalnya dalam sidang isbat yang akan digelar Kamis (20/4/2023) besok, Haedar berharap pemerintah bisa bersikap adil pada perbedaan penetapan hari raya Idul Fitri.

Baca juga: Mangkunegara X Fasilitasi Muhammadiyah Laksanakan Shalat Id 21 April Besok di Pura Mangkunegaran

"Pemerintah tinggal declare aja bahwa sidang isbat memutuskan ini, tapi kami menghargai yang berbeda karena itu juga anak bangsa yang ikut mendirikan republik ini," ujar dia.

"Maka, silakan fasilitas pemerintah, fasilitas negara pakai. Kami pun belum tentu mau memakai, karena sudah ada misalkan. Tapi beri ruang itu," sambung Haedar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com