Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prajurit TNI Gugur Saat Cari Pilot Susi Air, Strategi Operasi Pembebasan Dinilai Tak Perlu Diubah

Kompas.com - 17/04/2023, 16:55 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menilai, bentuk operasi pencarian pilot Susi Air Philips Mark Methrtens (37) tidak perlu diubah meski satu prajurit TNI gugur dalam operasi tersebut.

Diketahui, prajurit Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna, Pratu Miftahul Arifin, gugur diserang KKB saat operasi pencarian pilot Philips di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023).

Menurut Fahmi, operasi pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu harus tetap mengedepankan upaya persuasif.

Artinya, operasi pencarian yang dijalankan tetap operasi militer selain perang (OMSP).

Baca juga: Ketika Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air Tewaskan Prajurit TNI...

“Namun, bukan berarti Polri-TNI tidak bergerak atau pasif. Pada saat yang sama, aparat harus tetap melakukan langkah-langkah yang dipandang perlu untuk mendukung upaya penyelamatan,” kata Fahmi saat dihubungi, Senin (17/4/2023).

Misalnya dengan melakukan operasi mendekati area sasaran, pengintaian, dan pengumpulan informasi untuk menilai peluang-peluang dalam tindakan penyelamatan.

“Jadi sekali lagi, saya kira tidak diperlukan perubahan pendekatan dalam hal ini. Langkah persuasif berjalan, sementara TNI-Polri juga tetap mengambil langkah-langkah yang dipandang perlu dalam rangka penegakan hukum dan penyelamatan pilot Susi Air tersebut,” ujar Fahmi.

Mengingat risiko keamanan, lanjut Fahmi, publik juga harus tahu terkait pembatasan informasi.

“Hal yang wajar dan semestinya untuk menjaga kesenyapan dan kerahasiaan agar tidak mengganggu proses dialog dan negosiasi yang sedang berjalan,” kata Fahmi.

Baca juga: Prajurit TNI Gugur Saat Cari Pilot Susi Air, Komisi I: KKB Wajib Dilumat, Mereka Tak Peduli HAM

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan bahwa operasi pembebasan pilot Philips terus dilanjutkan.

“Operasi tetap kita jalankan,” ujar Julius saat konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/4/2023).

Julius menyebutkan, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan melakukan evaluasi mendalam terkait peristiwa gugurnya Sertu Miftahul Arifin.

“Tetap dilanjutkan, perintah Panglima TNI jelas, tegas, tidak usah ragu-ragu,” kata Julius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menkominfo: Target Pemulihan Penuh Layanan PDNS Pertengahan Agustus 2024

Menkominfo: Target Pemulihan Penuh Layanan PDNS Pertengahan Agustus 2024

Nasional
Hutama Karya Alokasikan 70 Persen Lahan di Rest Area Jalan Tol Trans Sumatera untuk UMKM

Hutama Karya Alokasikan 70 Persen Lahan di Rest Area Jalan Tol Trans Sumatera untuk UMKM

Nasional
SYL Siap Hadapi Sidang Tuntutan, Keluarga Saksikan Lewat TV

SYL Siap Hadapi Sidang Tuntutan, Keluarga Saksikan Lewat TV

Nasional
MKD Dinilai Bebani DPR Periode Mendatang Jika Tak Menindak Anggota Dewan Pemain Judi Online

MKD Dinilai Bebani DPR Periode Mendatang Jika Tak Menindak Anggota Dewan Pemain Judi Online

Nasional
Belajar dari 2020, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan ASN Tak Berpihak pada Pilkada 2024

Belajar dari 2020, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan ASN Tak Berpihak pada Pilkada 2024

Nasional
Kejagung Bakal Tuntut Pelaku Judi Online dengan Hukuman Maksimal

Kejagung Bakal Tuntut Pelaku Judi Online dengan Hukuman Maksimal

Nasional
MKD Didesak Pecat 82 Anggota DPR yang Main Judi 'Online'

MKD Didesak Pecat 82 Anggota DPR yang Main Judi "Online"

Nasional
Menakar Peluang Kerja Sama PKB dan PDI-P pada Pilkada Jakarta, Terbentuk Poros Ketiga?

Menakar Peluang Kerja Sama PKB dan PDI-P pada Pilkada Jakarta, Terbentuk Poros Ketiga?

Nasional
PSU 863 TPS di Gorontalo, KPU Klaim Ribuan KPPS Telah Direkrut dalam 5 hari

PSU 863 TPS di Gorontalo, KPU Klaim Ribuan KPPS Telah Direkrut dalam 5 hari

Nasional
KPU Sebut 5 Parpol Kurang Caleg Perempuan Sudah Perbaiki Daftar Calon untuk PSU Gorontalo

KPU Sebut 5 Parpol Kurang Caleg Perempuan Sudah Perbaiki Daftar Calon untuk PSU Gorontalo

Nasional
Bawaslu Soroti Potensi Ketidakakuratan Daftar Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu Soroti Potensi Ketidakakuratan Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Novel Baswedan Sampai Mantan 'Raja OTT' Akan Daftar Capim KPK

Novel Baswedan Sampai Mantan "Raja OTT" Akan Daftar Capim KPK

Nasional
Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Nasional
Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

Nasional
Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com