Lewat skema GEEDA, PLN meringkas proses kerja sama yang end to end dari hulu ke hilir dengan berbagi risiko pengembangan.
Baca juga: PLN Siapkan 616 SPKLU buat Mudik Lebaran
Clarinda menyebutan, skema tersebut merupakan kerja sama investasi yang baik di tengah kondisi perekonomian yang tidak pasti.
“Dengan berbagi risiko dan berbagi investasi dalam proyek panas bumi di Indonesia, skema ini mampu meningkatkan kepastian investasi dan juga pengembalian investasi yang lebih menarik bagi investor," ujar.
Adapun dari sembilan WKP yang ditawarkan PLN, ada empat WKP yang memiliki progres data dan kelengkapan studi yang mumpuni.
Empat WKP andalan PLN itu sudah memiliki beberapa infrastruktur pendukung untuk dilakukan eksplorasi lebih dalam.
Empat WKP tersebut, yakni WKP Songa Wayaua 10 MegaWatt (MW), WKP Tangkuban Perahu 20 MW, WKP Atadei 10 MW, WKP Tulehu 20 MW.
Baca juga: Investasi Pembangkit Panas Bumi Dorong Energi Bersih
Pertama, WKP Songa Wayaua terletak di Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Kedua, WKP Atadei yang terletak di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketiga, WKP Tangkuban Perahu yang terletak di Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Bandung , Provinsi Jawa Barat. Lapangan itu memiliki potensi energi sebesar 20 MW.
Keempat, WKP Tulehu dengan kapasitas 20 MW yang terletak di Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
PLN berharap dengan adanya peluang kerja sama ini mampu menjadi katalisator dalam percepatan pencapaian target NZE pada 2060 mendatang. PLN mengedepankan kolaborasi dan fairness principle dalam pola kerja sama bisnis ini.
PLN telah melakukan market sounding di Tokyo, Jepang pada 6-7 April guna menggali input dari para investor dan financier potensial.
Baca juga: Lebaran 2023, PLN Indonesia Power Jamin PLTU Pelabuhan Ratu Siap Pasok Listrik
Tidak hanya itu, Pada Jumat (14/4/2023) PLN juga langsung menindaklanjuti marketing sounding sebelumnya melalui agenda Focus Group Discussion dengan para stakeholder terkait di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.