JAKARTA, KOMPAS.com - Alarm bahaya virus corona di Indonesia kembali menyala. Setelah beberapa bulan landai, kasus Covid-19 di Tanah Air kembali naik.
Tak hanya itu, ditemukan subvarian baru virus yang kini tengah diwaspadai oleh berbagai negara di dunia.
Situasi ini pun mengharuskan masyarakat tetap waspada, kembali memperketat protokol kesehatan yang belakangan mengendur.
Baca juga: UPDATE 13 April 2023: Kasus Covid-19 Bertambah 990 dalam Sehari, Totalnya Jadi 6.754.583
Menurut data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, kenaikan kasus virus corona terjadi setidaknya selama 10 hari terakhir.
Penambahan kasus Covid-19 yang semula berada di kisaran angka 400 kasus kini meningkat menjadi 900 kasus per hari.
Pada 11 April 2023 misalnya, penambahan kasus virus corona tercatat mencapai 944 kasus per hari. Lalu, pada 12 April, bertambah 987 kasus dalam sehari.
Data terbaru 13 April 2023, bertambah 990 kasus Covid-19 dalam sehari. Sehingga, total kasus sejak awal pandemi di Indonesia, 2 Maret 2020, hingga saat ini berjumlah 6.754.593 kasus.
Baca juga: Jokowi Akui Kasus Covid-19 Naik Lagi, tapi Masih Terkendali
Kenaikan jumlah kasus harian ini sejalan dengan peningkatan kasus aktif. Pada 5 April 2023, jumlah kasus aktif Covid-19 masih di bawah 6.000, yakni 5.945 kasus.
Angka itu terus merangkak naik. Pada 11 April 2023, bertambah 228 kasus aktif dalam sehari.
Lalu, pada 12 April 2023 bertambah 630 kasus aktif, dan pada 13 April 2023 bertambah 262 kasus aktif. Sehingga, saat ini tercatat ada 7.719 kasus aktif Covid-19 di Tanah Air.
Bersamaan dengan naiknya kasus Covid-19, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi bahwa subvarian Omicron XBB.1.16 atau subvarian Arcturus sudah masuk ke Indonesia. Saat ini, total ada 2 kasus subvarian Arcturus yang terkonfirmasi.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menerangkan, kasus itu masing-masing ditemukan pada 23 dan 27 Maret 2023. Satu di antaranya merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
Baca juga: WHO Harap Status Pandemi Covid-19 Jadi Endemi pada Akhir Tahun Ini
Disebutkan Nadia, gejala yang dialami pasien tidak tergolong berat. Memang, subvarian Arcturus cenderung cepat menular, tetapi tidak menimbulkan fatalitas.
“Hanya satu sempat dirawat. Yang satu tidak ada gejala dan pelaku perjalanan LN," kata Nadia kepada Kompas.com, Jumat (14/4/2023).
Saat ini Kemenkes masih terus melakukan pemeriksaan epidemiologi terkait subvarian Arcturus. Namun, dipastikan, dua pasien yang sempat terkonfirmasi virus tersebut kini sudah sembuh.
“Sudah sembuh, hanya (sakit) 5-6 hari saja," tutur Nadia.
Adapun subvarian Arcturus atau XBB.1.16 ini telah menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Arcturus disebut sangat mirip dengan "Kraken" XBB.1.5 yang dominan di Amerika Serikat. Adapun Kraken, seperti dilansir dari Yahoo News, adalah varian Covid-19 yang paling menular.
Mutasi tambahan pada protein lonjakan virus yang menempel dan menginfeksi sel manusia berpotensi membuat varian tersebut lebih menular dan bahkan menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Atas alasan ini dan karena meningkatnya kasus Covid-19 di belahan dunia timur, XBB.1.16 dianggap salah satu varian yang harus diperhatikan.
Presiden Joko Widodo mengakui bahwa terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Tanah Air beberapa waktu terakhir. Namun demikian, menurut dia, situasi pandemi masih terkendali.
"Memang ada kenaikan, tetapi kota masih jauh di bawah standarnya WHO. Standarnya WHO kurang lebih 8.000 dan kita berada di angka 600-900. Saya kira kita masih terkelola terkendali dengan baik," kata Jokowi seusai meresmikan Hunian Milenial untuk Indonesia di Depok, Kamis (13/4/2023).
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Lagi, Jokowi: Yang Belum, Segera Vaksinasi Booster
Menurut Jokowi, hasil serosurvei juga menunjukkan bahwa imunitas warga Indonesia terbilang tinggi, yakni mencapai 98,5 persen.
Kendati begitu, dia mengingatkan agar masyarakat tetap berhati-hati dan segera melakukan vaksinasi ataupun vaksinasi booster atau dosis ketiga.
“Hati-hati, yang belum vaksin, yang belum booster segera minta divaksin agar semuanya lingkungan kita terjaga dari Covid," kata kepala negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.