Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2023, 04:01 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengaku tidak membahas mengenai Pilpres 2024 maupun calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan.

Hal ini dikatakannya usai melakukan pertemuan dengan Zulkifli Hasan di kantor DPP PAN, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023). Adapun pertemuan itu berlangsung selama sekitar satu jam.

"Kami tidak bicara mengenai koalisi malam ini, juga tidak bicara mengenai Pilpres, capres dan cawapres, itu tidak kita bahas tapi lebih banyak melakukan silaturahmi," kata Yusril di kantor DPP PAN, Kamis.

Baca juga: Tiba di Kantor DPP PAN, Yusril Sebut Bakal Bahas Dukungan untuk Capres-Cawapres

Alih-alih membahas capres dan cawapres, keduanya mengaku membahas dukung-mendukung di persoalan lain.

Yusril mengatakan, ia dengan Zulkifli Hasan berdiskusi soal pelaksanaan Pemilu 2024.

Sebab, menurutnya, PBB merupakan salah satu partai yang masih berjuang memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary threshold/PT) sebesar 4 persen.

"Karena itu, (kami) ingin bekerja sama dengan PAN, supaya kita ada kebersamaan dalam pemilu nanti. Juga dibicarakan mungkin enggak kita kerja sama saksi-saksi, karena saksi-saksi itu banyak sekali diperlukan, dan biayanya juga lumayan mahal," ujar Yusril.

"PBB kemudian juga mencatat perhitungan suara untuk PAN. PAN mencatat juga buat PBB, ketika tak kuat di daerah itu. Jadi kerja sama itu nyata, jangan sampai malah ada perbedaan di antara kita," katanya lagi.

Baca juga: Sinyal Perindo-PBB-PAN Ingin Masuk KIR dan Dukung Prabowo Menguat

Selain membahas soal Pemilu, kedua elite partai ini membahas soal masa depan bangsa menuju Indonesia Emas tahun 2045.

Sebab, keduanya tak ingin Indonesia mengalami krisis yang sama dan sulit mengantisipasinya.

Yusril mengatakan, Zulkifli Hasan merupakan salah satu sosok yang memahami masalah-masalah besar yang dihadapi bangsa mengingat karirnya yang pernah menjadi Ketua MPR RI. Salah satu krisis yang dibahas adalah krisis moneter tahun 1998.

"Misalnya, seperti tahun 1998, terjadi krisis ekonomi yang terdampak pada krisis politik. Kita belum tahu nih perkembangan kita setahun atau dua tahun yang akan datang seperti apa, walaupun kita berharap negara ini baik-baik saja," kata Yusril.

Baca juga: Prabowo di Depan Yusril: Jangan Saling Hujat dan Ejek, Hal Negatif Itu Tak Cocok untuk Budaya Indonesia

Sebelumnya diberitakan, Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra mendatangi kantor DPP PAN, Kamis malam.

Pantauan Kompas.com, Yusril datang sekitar pukul 20.00 WIB. Pria yang mengenakan baju putih berlambang PBB itu lantas disambut oleh Zulkifli Hasan sesaat setelah menuruni mobil.

Ketika ditanya topik apa yang akan dibahas, ia hanya menjawab singkat mengenai dukungan untuk capres dan cawapres di Pilpres 2024.

Kemudian, mereka mengadakan pertemuan tertutup selama sekitar 1 jam.

Baca juga: PAN Beri Sinyal Dukung Prabowo Lagi di 2024

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Konflik Yaqut Vs PKB, Berawal dari Imbauan Pilih Pemimpin Berujung Ancaman Disiplin

Konflik Yaqut Vs PKB, Berawal dari Imbauan Pilih Pemimpin Berujung Ancaman Disiplin

Nasional
Beberkan Manfaat E-Voting, Bamsoet: Tak Perlu Paku hingga Tinta Suara

Beberkan Manfaat E-Voting, Bamsoet: Tak Perlu Paku hingga Tinta Suara

Nasional
Bamsoet: Belum Ada Keseriusan Manfaatkan 'E-voting' karena Tak Bisa Dicurangi

Bamsoet: Belum Ada Keseriusan Manfaatkan "E-voting" karena Tak Bisa Dicurangi

Nasional
Sinyal Penolakan PDI-P dan PPP soal Isu 'Reshuffle' Terkait Bergabungnya Demokrat

Sinyal Penolakan PDI-P dan PPP soal Isu "Reshuffle" Terkait Bergabungnya Demokrat

Nasional
FSGI Merilis Terjadi 23 Kasus Perundungan di Sekolah Sepanjang 2023, 2 Korban Meninggal

FSGI Merilis Terjadi 23 Kasus Perundungan di Sekolah Sepanjang 2023, 2 Korban Meninggal

Nasional
Harta Kekayaan Syahrul Yasin Limpo, Mentan yang 'Menghilang' Usai Rumahnya Digeledah KPK

Harta Kekayaan Syahrul Yasin Limpo, Mentan yang "Menghilang" Usai Rumahnya Digeledah KPK

Nasional
Profil Syahrul Yasin Limpo, Mentan yang Dikabarkan 'Menghilang' di Eropa Usai Rumah Digeledah KPK

Profil Syahrul Yasin Limpo, Mentan yang Dikabarkan "Menghilang" di Eropa Usai Rumah Digeledah KPK

Nasional
Kemenlu: Tak Ada WNI Jadi Korban Penembakan di Mal Siam Paragon Bangkok

Kemenlu: Tak Ada WNI Jadi Korban Penembakan di Mal Siam Paragon Bangkok

Nasional
Tim Pemenangan Ganjar Rapat Hari Ini, Pengumuman Sosok Baru Dilakukan Bertahap

Tim Pemenangan Ganjar Rapat Hari Ini, Pengumuman Sosok Baru Dilakukan Bertahap

Nasional
Sidang Kasus BTS 4G, Pengantar Uang Rp 27 Miliar ke Dito Ariotedjo Akan Bersaksi Hari Ini

Sidang Kasus BTS 4G, Pengantar Uang Rp 27 Miliar ke Dito Ariotedjo Akan Bersaksi Hari Ini

Nasional
Jokowi Dulu Dibantu PGI Menangi Pilpres 2014, Kini Giliran Kaesang Datang Minta Nasihat

Jokowi Dulu Dibantu PGI Menangi Pilpres 2014, Kini Giliran Kaesang Datang Minta Nasihat

Nasional
Geger Mentan Syahrul Yasin Limpo 'Hilang' di Eropa Setelah Rumah Digeledah KPK

Geger Mentan Syahrul Yasin Limpo "Hilang" di Eropa Setelah Rumah Digeledah KPK

Nasional
Cara Naik Kereta Cepat Whoosh Secara Gratis

Cara Naik Kereta Cepat Whoosh Secara Gratis

Nasional
Soal Pencegahan Mentan Syahrul, Wakil Ketua KPK: Diketahui Pasti Masih di Luar, Lihat Nanti

Soal Pencegahan Mentan Syahrul, Wakil Ketua KPK: Diketahui Pasti Masih di Luar, Lihat Nanti

Nasional
Kasak-kusuk Perusakan Bukti di Kementan dan Bantahan Dua Eks Pejabat KPK

Kasak-kusuk Perusakan Bukti di Kementan dan Bantahan Dua Eks Pejabat KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com