Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Megawati, "Wong Ndeso", dan Puan

Kompas.com - 13/04/2023, 05:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DI GELORA Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu, 19 Maret 2023 lalu, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri untuk kesekian kalinya bicara soal nasib desa, masyarakat/rakyat desa dan orang desa atau wong ndeso.

Kali ini Megawati minta para kepala desa/lurah memikirkan nasib rakyat pedesaan atau “wong ndeso”. Para kepala desa/lurah diminta jangan korupsi dan harus bersikap jujur.

Ketika merayakan ulang tahun ke-48 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, di Jakarta, Minggu 10 Januari 2021, Mega meminta Jokowi memperhatikan desa.

Mega mengkritik Jokowi karena selama 75 tahun Republik Indonesia data-data lengkap tentang desa-desa di Indonesia kurang lengkap dan akurasinya tidak benar.

“Desa, kampung atau dusun ujung tombak pemerintahan…..desa adalah taman sari kearifan lokal Nusantara…..sumber kebudayaan dan kepribadian bangsa…desa tempat hidupnya tradisi dan adat istiadat,” demikian kata Mega dua tahun lalu.

Gambaran sebagian tentang desa dan wong ndeso bisa kita renungkan lewat sebuah lagu yang sedang viral saat ini.

Pertama kali saya mendengar lagu ini di sebuah desa kaum atau kelompok suku Samin di tengah hutan Cepu dan kota Blora, Jawa Tengah, dua tahun lalu.

Ketika itu saya dan teman-teman yang sedang berburu sumur tua minyak diajak Bupati Blora Arief Roman ke pemukiman Samin.

Di tempat itu diperdengarkan lagu di video berjudul “Wong Deso“, dilantunkan penyanyi kondang asal Randung Blatung, Cepu, Yenny Inka.

Syair lagu itu seperti berikut: “Ireng kulitku putih kulitmu, rombeng klambiku ko toko klambimu,…..Aku wong ndeso sliramu wong kutho, aku wong miskin uripmu terjamin, ojo to mobil ojo to motor, sepeda wae aku ra duwe….Aku iki mas anake wong tani, bapaku macul simbok buruh tandur, yen sliramu mas putrane wong duwur, bapakmu lurah tur uripmu Makmur….”

Bila diterjemahkan bebas berbunyi demikian. “Hitam kulitku putih kulitmu, rombeng bajuku dari toko bajumu, ……aku orang desa kau orang kota, aku orang miskin hidupmu terjamin, jangankan mobil jangankan motor sepeda saja aku tak punya…….Aku ini mas anak orang tani, bapaku mencangkul ibu buruh tanam, bila dikau mas anak orang berpangkat, ayahmu lurah dan hidupmu sejahtera…..”

Di Youtube saat ini, penonton dan pendengar video lagu ciptaan Sonny Josz dan Rasso ini selama tahun 2023 mencapai lebih dari 50 juta orang.

Pelantun lagu ini (yang viral) antara lain, Putri Kristya (7,8 juta penonton), Intan Chacha (4,7 juta), Yenny Inka (1,2 juta), Duo Ageng (3,9 juta) dan seterusnya.

Bilamana Megawati belum pernah dengar lagu ini (Wong Ndeso), saya persilakan buka Youtube. Lagu ini cukup mewakili bayangan jutaan orang tentang desa dan wong ndeso, yakni miskin dan “rendah diri”.

Namun saya yakin Megawati tentu pernah lagu “Desaku Yang Permai “ yang banyak terdengar tahun 1960-an.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com