Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Peluang Gabung Koalisi Besar, PDI-P: Sejak Awal Memang Akan Gotong Royong dengan Kekuatan Lain

Kompas.com - 03/04/2023, 15:27 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengungkapkan partainya berpeluang bergabung ke koalisi besar yang diwacanakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Hal itu merespons adanya pertemuan ketua umum (ketum) partai politik di Kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Minggu (2/4/2023), di mana PDI-P tak terlihat hadir.

"PDI-P sejak awal memang akan bergotong royong bersama-sama dengan kekuatan lain untuk bekerja sama, baik dengan Golkar, baik dengan PPP maupun PAN, maupun Gerindra dan PKB, semua partai," kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (3/4/2023).

Oleh karena itu, Said mengatakan, PDI-P juga melancarkan silaturahim politik ke partai-partai yang dilakukan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Baca juga: PDI-P Sambut Baik Wacana Koalisi Besar Gabungan KIB dan KIR

Menurut Said, konsep koalisi besar memang baik untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Ya, semakin baik dan semakin ringan beban kalau dipikul bersama, karena tantangannya ke depan juga tidak semakin ringan. Kan setiap periode setiap pemimpin punya tantangan yang berbeda. Bahwa akan melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi, pasti. Akan tetapi, tantangannya pasti berbeda," ujarnya.

Lebih lanjut, Said mengungkapkan bahwa konsep koalisi besar bisa saja sudah dipikirkan oleh elite-elite partai jauh-jauh hari sebelumnya.

Namun, ia mengakui bahwa konsep tersebut baru ramai di permukaan setelah diwacanakan koalisi KIR dan KIB.

"Tapi, di pikiran semua elite memang penting membuat sebuah koalisi untuk bersama-sama mengawal bangsa ini ke depan," katanya.

Baca juga: PAN Singgung Koalisi Kebangsaan di Acara Silaturahmi Presiden Joko Widodo dan Pimpinan Parpol

Adapun sinyal pembentukan koalisi besar menguat setelah lima ketua umum partai politik dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu di Kantor DPP PAN, Minggu siang.

Pertemuan itu diikuti oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto; Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto; Plt Ketua Umum PPP Mardiono; Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar; dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Diketahui, kelima parpol itu telah membentuk dua koalisi. Golkar, PPP dan PAN telah bergabung ke dalam KIB. Sementara Gerindra dan PKB membentuk Koalisi KIR.

Zulkifli Hasan mengklaim, seluruh ketua umum koalisi pemerintahan saat ini sebenarnya diundang dalam kegiatan bertajuk Silaturahmi Ramadhan itu. Hanya saja, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tidak terlihat hadir.

Baca juga: Menguatnya Sinyal Pembentukan Koalisi Besar di Tengah Ketidakhadiran Megawati dan Surya Paloh

Sementara itu, Prabowo mengatakan bahwa peluang untuk menggabungkan KIB dan KIR memiliki peluang yang cukup besar. Bahkan, Menteri Pertahanan itu menyampaikan bahwa kedua koalisi memiliki kecocokan.

“Ternyata ada. Jadi kami merasa dalam frekuensi yang sama ya, ada kecocokan, dan kalau dilihat, pimpinan partai kami sudah masuk. Cak Imin ya, kami sudah masuk timnya Pak Jokowi sebetulnya sekarang,” ujar Prabowo usai acara.

Namun begitu, Prabowo enggan menjawab secara gamblang mengenai rencana penggabungan dua koalisi ini menjadi sebuah koalisi besar. Sebab, menurutnya, diperlukan komunikasi yang lebih intensif sebelum merealisasikannya.

“Ya nanti kita lihat prosesnya, tapi yang pasti akan intens,” kata Prabowo.

Baca juga: Tak Diundang PAN di Silaturahmi Parpol Bersama Jokowi, Nasdem: Kami Ada Koalisi Sendiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com