Hasto juga mengaku tak mempersoalkan apabila sikap penolakan terhadap timnas Israel yang berujung pada pencopotan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 bakal menurunkan elektabilitas PDI-P menghadapi Pemilu 2024. Hasto menganggap naik turunnya tingkat elektabilitas sebagai hal biasa.
"Dalam konteks dinamika elektoral itu kan naik dan turun. Ada kalanya turun, ada kalanya naik," kata Hasto.
Hasto pun mengingatkan sejarah bahwa tanpa penolakan terhadap Israel, kompleks GBK tidak akan pernah berdiri.
"Tanpa sikap penolakan terhadap Israel tidak akan pernah lahir kompleks GBK, yang mencerminkan semangat kita untuk membangun supremasi di dunia olahraga," kata dia lagi.
Di sisi lain, ia juga tak khawatir sikap penolakan ini berimbas pada turunnya elektabilitas Ganjar Pranowo. Adapun Ganjar merupakan kader PDI-P yang kerap berada di puncak survei sejumlah lembaga.
"Bahwa itu mengandung suatu konsekuensi atas sikap kader PDI-P ya itu harus kami terima," imbuhnya.
Hasto menegaskan, PDI-P tak berbeda sikap dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Piala Dunia U-20. Terkhusus, soal pandangan Kepala Negara agar jangan mencampuradukkan politik dengan olahraga.
"Tidak berbeda (pandangan). Itu jelas Pak Jokowi, jangan campurkan olahraga dengan politik. Jangan pasang bendera partai di stadion-stadion yang ada pertandingan FIFA," kata Hasto.
"Jangan bawa politik praktis. Maksudnya seperti itu, kita sependapat," tambahnya.
Baca juga: Piala Dunia U-20 Batal Digelar, Sekjen PDI-P Sedih dan Bantah Ada Agenda Politik
Hasto pun mendukung konsistensi Presiden Jokowi terkait pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Menurut Hasto, Jokowi sudah menjalankan tugasnya untuk konsisten menyampaikan sikap negara kepada khalayak internasional dan tidak pernah menolak menyelenggarakan Piala Dunia U-20.
"Kami dukung konsistensi Pak Jokowi, maka kita tidak pernah menolak U-20," tegas Hasto.
Masih dari Hasto, ia meminta semua pihak untuk tidak khawatir bahwa Indonesia bakal menerima sanksi dari FIFA setelah keputusan mencabut status tuan rumah Piala Dunia U-20.
Dia meyakini, pemerintah dan pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bakal mengupayakan yang terbaik untuk sepak bola Tanah Air terkait hal ini.
"Kami percaya bahwa Bapak Presiden Jokowi, Ketum PSSI yang baru Bapak Erick Thohir akan terus melakukan upaya-upaya terbaiknya," kata Hasto.
"Jangan kemudian kita dibebani dengan berbagai bayang-bayang akan menerima sanksi," lanjut dia.
Baca juga: Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U20, Jokowi Beri Tugas Khusus untuk Ketum PSSI
Kendati demikian, Hasto mengatakan, keputusan FIFA merupakan hal yang berat bagi Timnas Indonesia U-20. Pasalnya, mereka sudah berlatih untuk berlaga pada ajang Piala Dunia U-20.
"Tetapi, tidak akan ada pemain yang hebat tanpa gemblengan lahir batin. Kami percaya apa yang terjadi justru akan menggembleng tim nasional kita," nilai Hasto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.