Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewas Berharap KPK Lebih Berani Usut Kasus Korupsi yang Besar

Kompas.com - 27/03/2023, 12:10 WIB
Syakirun Ni'am,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tumpak Hatorangan Panggabean berharap lembaga antirasuah bisa lebih berani membongkar kasus korupsi besar.

Menurut Tumpak, kegiatan KPK seharusnya bisa dirasakan oleh masyarakat luas. Tetapi, ia menyayangkan KPK jarang menangani kasus besar yang biasa disebut "the big fish".

Pernyataan itu disampaikan Tumpak dalam video bertajuk "Kenal Lebih Dekat Ketua Dewas KPK" di kanal YouTube resmi KPK yang diunggah pada Sabtu (25/3/2023).

“Harapan saya sebetulnya kita harus beranilah mengungkapkan kasus-kasus yang besar, yang menarik perhatian masyarakat,” kata Tumpak sebagaimana dikutip Kompas.com, Senin (27/3/2023).

Baca juga: Ketua Dewas: Kasus-kasus The Big Fish Jarang Ditangani KPK

Namun, Tumpak mengaku tidak mengetahui apakah KPK tidak mengusut kasus-kasus besar karena memiliki kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kurang.

Ia juga tidak mengetahui apakah lembaga antirasuah belum mampu mencari kasus mega korupsi sebagaimana dilakukan Kejaksaan Agung (Kejagung).

“Katakanlah di Kejaksaan Agung banyak kasus-kasus yang besar, yang diungkapkan,” ujar Tumpak.

Menurut Tumpak, masyarakat berharap KPK menjadi lembaga terdepan dalam pemberantasan korupsi.

Sebab, KPK diberi mandat oleh undang-undang sebagai supervisor dalam menyidik dan menuntut kasus korupsi.

Baca juga: Pimpinan KPK Sentil Mahfud Cuma Beri Info Setengah-setengah soal Transaksi Janggal Rp 349 T

Sebagai supervisor, kata Tumpak, kinerja KPK dalam pemberantasan korupsi seharusnya lebih bagus dan cemerlang dibanding lembaga lainnya.

“Kalau sama saja, masa kita jadi supervisor? Kalau kita lebih rendah, lebih parah lagi iya kan?” ujar Tumpak.

“KPK bisa kok, harusnya bisa. Menurut saya, harusnya bisa seperti yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung itu,” katanya lagi.

Kemudian, Mantan Ketua KPK Jilid I itu mengakui bahwa lembaga antirasuah saat ini memang masih on the track atau sesuai pada jalurnya.

Namun, ia menyayangkan KPK saat ini lebih fokus menindak kasus suap menyuap penyelenggara negara.

Padahal, semestinya KPK bisa menangani kasus besar yang dampaknya dirasakan publik.

“Kita masih dipercaya oleh masyarakat dalam rangka pemberantasan korupsi. Cuma sayangnya itu, ya saya bilang kita kurang bisa membongkar kasus-kasus yang sifatnya besar,” kata Tumpak.

Baca juga: KPK Sebut Lukas Tak Perlu Berobat Ke Singapura, Tenaga Medis RSPAD Sangat Memadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com