Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Minum Oralit Saat Sahur, IDI: Bukan Sebuah Kebutuhan

Kompas.com - 25/03/2023, 08:52 WIB
Fika Nurul Ulya,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi tidak menganjurkan masyarakat untuk mengonsumsi oralit saat sahur.

Hal ini menanggapi viralnya masyarakat meminum oralit saat sahur karena dianggap membuat puasa tidak mudah haus dan dapat mencegah dehidrasi.

Ia menuturkan, meminum oralit dengan takaran yang sesuai dan tidak berlebihan memang bagus, terutama untuk seseorang yang kekurangan cairan. Namun, bukan berarti dia menganjurkannya.

"Kalaupun itu ada (minum) oralit ya itu sah-sah saja, enggak ada masalah. Artinya boleh dan bagus. Tapi, bukan berarti bahwa kita menganjurkan bahwa itu sebuah kebutuhan harus minum oralit," kata Adib saat ditemui di Gedung Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jakarta Timur, Jumat (24/3/2023).

Baca juga: Soal Minum Oralit saat Sahur, Kemenkes: Tidak Perlu Panic Buying, Tak Dibutuhkan jika Tak Dehidrasi

Adib menyampaikan, puasa tidak berarti membuat cairan tubuh menjadi hilang. Ketika seseorang sudah makan dan minum yang cukup saat sahur dan berbuka puasa, maka kekurangan cairan tubuh bisa terpenuhi.

Sedangkan oralit berfungsi mengganti cairan tubuh yang hilang.

"Minum yang cukup, berarti pada saat kita berbuka kemudian bersahur, itu adalah minum yang cukup. Karena pengelolaan tubuh saat puasa tidak berarti kemudian kita akan kehilangan cairan," ucap Adib.

Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat agar tidak khawatir berlebihan mengenai potensi kehilangan cairan tubuh saat puasa, selama makan dan minum yang dikonsumsi sudah sesuai.

"Minum dan makanannya sesuai pada saat buka puasa atau saat sahur. Jadi tidak perlu ada khawatiran kita akan kehilangan cairan," jelas Adib.

Baca juga: Minum Oralit Saat Sahur Disebut Bantu Tahan Haus Selama Puasa, Ini Penjelasan Ahli

Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat agar tidak perlu ikut-ikutan membeli oralit untuk sahur.

Apalagi, berdasarkan kajian kesehatan, puasa tidak membuat dehidrasi kecuali orang tersebut memiliki kondisi penyakit tertentu.

"Tidak perlu panic buying karena kita tahu puasa salah satu manfaatnya adalah detoksifikasi. Dan hari berbagai kajian kesehatan, puasa memberikan manfaat bagi tubuh kita," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/3/2023).

Nadia menyampaikan, oralit tidak dibutuhkan jika orang tersebut tidak mengalami dehidrasi.

Oralit, kata Nadia, merupakan cairan yang diberikan saat seseorang mengalami gangguan kekurangan cairan ataupun elektrolit. Sebaliknya, panic buying justru membuat oralit sulit ditemukan bagi mereka yang membutuhkan.

"Tentunya pada orang yang tidak dehidrasi atau kekurangan cairan elektrolit, ini tidak dibutuhkan sehingga tidak bermanfaat. Kita sudah ketahui manfaat puasa serta komposisi makanan dan minuman saat kita berbuka atau saat sahur," ucap Nadia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com