JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menceritakan soal pengalamannya menempuh perjalanan udara dari Aceh ke Papua.
Menurut Jokowi, saat itu dia ingin tahu berapa lama waktu yang diperlukan untuk menempuh perjalanan dari ujung barat ke ujung timur Indonesia.
"Saya pernah terbang dari Aceh sampai ke Papua, saya coba ini Indonesia ini sejauh mana sih, Aceh ke Papua. Berapa (lama) dibutuhkan lewat terbang dengan pesawat? 9 jam 15 menit," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Istigasah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Jumat (17/3/2023), sebagaimana dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Cerita Jokowi yang Pegang Payung Sendiri Ketika Kehujanan di Kalsel
Kepala Negara membandingkan bahwa waktu tempuh itu setara dengan penerbangan dari London (Inggris) hingga ke Istanbul (Turkiye). Dalam penerbangan itu, setidaknya ada tujuh negara di Eropa yang dilalui.
Oleh karenanya, Jokowi menekankan besarnya luas wilayah Indonesia dibandingkan dengan negara lain.
"Itu kalau terbang dari London itu sampai di Istanbul itu melewati tujuh negara, artinya betapa sangat besarnya negara ini. Kita harus menyadari itu agar kita semuanya bangga terhadap negara kita Indonesia," tegas Jokowi.
"Dan keragaman itu diikat dengan semangat ke-tunggal ika-an, diikat dengan konsensus kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga menekankan soal pentingnya semangat persaudaraan (ukhuwah).
Menurut Presiden, semangat persaudaraan tersebut bisa menjaga kehidupan masyarakat Indonesia yang diwarnai keberagaman.
"Marilah kita meningkatkan semangat ukhuwah, baik itu ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, ukhuwah insaniah. Semangat ukhuwah inilah yang membuat kita semua bisa hidup rukun. (Meski) berbeda agama tapi rukun, berbeda adat tetapi rukun, berbeda suku tapi rukun," ujar Jokowi.
Baca juga: Pertama Kali Berkunjung ke Tabalong, Jokowi: Masyarakatnya Ramah
"Karena memang kita diciptakan oleh Allah berbeda-beda. Dan kita bisa hidup berdampingan, hidup harmonis dan bersama-sama berjuang dengan semangat gotong-royong untuk memajukan negara ini," lanjutnya.
Kepala Negara menjelaskan, masyarakat Indonesia harus bangga karena keberagaman yang dimiliki. Sebab, hal itu menegaskan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang besar.
"Penduduk kita sekarang sudah 280 juta, yang hidup di 17.000 pulau yang kita miliki dan kita ini bermacam-macam, beraneka ragam suku, adat, tradisi agama," ungkap Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Semangat Persaudaraan Buat Kita Hidup Rukun meski Beda Agama, Suku, dan Adat
"Coba bahasa saja, bahasa daerah, kita memiliki lebih dari 1.300 bahasa daerah yang berbeda-beda," imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.