Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Harlah Ke-50 PPP, Sandiaga Diteriaki "Presiden" dan Dianggap Tamu Istimewa

Kompas.com - 13/03/2023, 11:46 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menghadiri Hari Lahir (Harlah) ke-50 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Pesantren Nurul Amanah, Jakarta Selatan, pada Minggu (12/3/2023).

Pria yang akrab disapa Sandi itu mengaku merinding ketika menghadiri Harlah ke-50 PPP.

Sebab, Sandi teringat momen ketika dirinya menghadiri acara PPP saat sedang berjuang di Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Mari kita rayakan Hari Lahir PPP yang ke-50. Saya ini tadi sampai merinding, Pak kiai, karena waktu 2017 saya hadir di sini, hujan sama seperti ini. Saya kebasahan juga seperti santriwati di sana. Dan ternyata 2017 perjuangan kita membawa hasil yang baik," ujar Sandi, dikutip dari akun YouTube Kompas TV, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Tak Mau Pilih Sandiaga Uno sebagai Cawapres Anies, Nasdem: Nanti Partainya Marah

Sandi lantas berharap, kehadirannya di acara PPP kali ini juga bisa membawa hasil yang baik untuk Pemilu 2024.

Sebagai informasi, PPP telah blak-blakan ingin mengusung Sandi maju pada Pilpres 2024.

"Mudah-mudahan kali ini juga akan membawa hasil yang baik dengan kebersamaan kita. Dan saya yakin melihat wajah santri dan santriwati ini memupukkan sebuah harapan bangsa kita," tuturnya.

"Insyaallah Indonesia bisa maju, sejahtera, adil, dan makmur. Dengan silaturahim kita dorong ekonomi bangsa dan mempercepat pemulihan ekonomi kita," imbuh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut.

Baca juga: Prabowo Subianto: Sandiaga Uno Patuh dan Taat pada Keputusan Partai

Usai memberi sambutan, Sandi kembali duduk. Para kader PPP sontak meneriakkan Sandi sebagai 'presiden'.

"Sandiaga apa?" teriak kader.

"Presiden," seru para kader.

Sandi tampak tersenyum melihat para kader PPP meneriakkan kata 'presiden'. Dia kemudian menelungkupkan tangannya.

Setelah itu, giliran Waketum DPP PPP Rusli Effendi yang memberi sambutannya. Rusli menyebut Sandi sebagai tamu istimewa PPP.

Baca juga: Dijodohkan PKS Dampingi Anies di Pilpres 2024, Sandiaga: Kami Sekarang Berbeda Tugas

Selain itu, Rusli juga mengatakan Sandi adalah pemimpin di masa depan.

"Pemimpin masa kini sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dan Insyaallah jadi pemimpin di masa depan. Dan beliau adalah menteri yang berprestasi, anak muda yang penuh inovasi, menjadi tauladan kita semua," kata Rusli.

Rusli kemudian menitipkan Sandi kepada DPW DKI Jakarta. Menurutnya, Sandi akan menjadi sahabat perjuangan PPP pada Pemilu 2024.

"Titip Bang Sandi, dahabat teman seperjuangan 2017, insya Allah jadi sahabat perjuangan 2024 mendatang," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com