Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Oknum Itu Harus Dibersihkan, tetapi Jangan Berhenti Bayar Pajak

Kompas.com - 10/03/2023, 21:15 WIB
Syakirun Ni'am,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan, pemeriksaan harta kekayaan pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berangkat dari semangat membersihkan oknum yang terindikasi melakukan korupsi.

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menilai, adanya oknum yang terindikasi korupsi tersebut sedianya tak menjadi alasan warga tidak membayar pajak

“Oknum itu harus dibersihkan, tetapi jangan bilang kita berhenti bayar pajak. Tidak boleh,” kata Pahala saat ditemui awak media di Gedung Kemenpan-RB, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Surya Paloh Heran, Meski Ada KPK, Indeks Persepsi Korupsi Menurun

Pahala menekankan bahwa semua orang harus menunaikan kewajibannya dengan membayar pajak.

“Kalau enggak mau bayar pajak ya jangan di Indonesia, begitu saja,” ujar Pahala.

Pahala mengatakan, pada Selasa dan Kamis pekan depan, Kepala Kantor Bea dan Cukai Makassar Andhi Pramono dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Jakarta Timur Wahono Saputro akan ke Gedung KPK. 

Keduanya akan dimintai keterangan seputar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) mereka.

“Selasa-Kamis. Terbalik-baliklah, mana yang Selasa mana yang Kamis, saya lupa,” tutur Pahala.

Adapun data 134 pegawai Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, Kementerian Keuangan yang memiliki saham di 280 perusahaan tertutup diserahkan ke pihak Inspektorat hari ini.

Baca juga: 53,46 Persen Pejabat Kemendagri Belum Lapor LHKPN

Menurut Pahala, pegawai Ditjen Pajak memiliki saham di perusahaan bukanlah kesalahan karena tidak dilarang oleh undang-undang.

Namun, KPK perlu mendapatkan penjelasan dan tindak lanjut dari Kementerian Keuangan mengenai kepemilikan perusahaan itu.

“Ini kan umumnya atas nama istrinya, perusahaan apa itu, ada kaitannya tidak dengan jabatan mereka? Kalau ada kaitannya kan ini ada konflik kepentingan nanti di situ. Itu yang kita akan sampaikan,” ujar Pahala.

Adapun Ditjen Pajak serta Bea dan Cukai Kemenkeu menjadi sorotan karena beberapa pejabatnya kedapatan memamerkan gaya hidup mewah di media sosial.

LHKPN sejumlah pejabat pun diulik oleh publik dan diviralkan.

Aduan terbuka oleh publik itu kemudian ditindaklanjuti KPK dengan melakukan klarifikasi asal usul harta kekayaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com