Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romahurmuziy PPP "Goyang" KIB, Minta Realistis Pilih Capres

Kompas.com - 09/03/2023, 09:17 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romi bicara soal dinamika Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terkait pencapresan.

Dia meminta agar KIB realistis dalam menentukan calon presiden (capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pernyataan yang seolah "menggoyang" KIB itu disampaikan Romi bukan tanpa sebab.

Menurutnya, hal ini lantaran stok bakal capres kini terpusat hanya kepada tiga tokoh potensial. Versi Romi, tiga tokoh itu adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

"Realitasnya, Ganjar kader PDI-P, Prabowo kader Gerindra, dan Anies non-partai. Saat ini tidak tersedia stok bakal capres lagi yang elektabilitasnya cukup tinggi menurut survei, yang bisa dicalonkan KIB," kata Romahurmuziy saat dimintai konfirmasi, Selasa (7/3/2023).

"Maka, kita-kita harus realistis untuk berbicara dengan partai-partai asal bakal-bakal capres di atas," sambungnya.

Baca juga: PPP Minta KIB Realistis Usung Capres, PAN: Bukan Hanya PPP yang Realistis dan Rasional

Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy di Kantor DPP PPP, Jakarta, Kamis (5/1/2023) saat menghadiri acara peringatan hari lahir (harlah) ke-50 PPP.KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy di Kantor DPP PPP, Jakarta, Kamis (5/1/2023) saat menghadiri acara peringatan hari lahir (harlah) ke-50 PPP.

Hanya saja, ia menepis pernyataannya itu berpotensi membubarkan KIB akibat kegamangan dalam memilih capres maupun calon wakil presiden (cawapres).

Sebaliknya, karena berusaha realistis, menurutnya itulah sebabnya masing-masing partai di KIB terus membuka komunikasi dengan partai politik dari koalisi lain.

"Makanya, saat ini partai-partai KIB juga membuka komunikasi dengan parpol-parpol lain. Pekan lalu Partai Golkar sudah jumpa Nasdem. Makanya, PPP juga jumpai PDI-P. Ke depan akan ada komunikasi-komunikasi lebih intens satu sama lain antar parpol," imbuhnya.

Respons Golkar

Menanggapi pernyataan Romi, DPP Partai Golkar yang merupakan partai politik sesama KIB tetap bersikeras ingin mengusung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai capres 2024.

Partai berlambang pohon beringin ini tak gentar sedikit pun mengusung Airlangga, meski PPP meminta partai-partai KIB realistis mendukung capres.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng mengatakan, pihaknya akan berpegang pada hasil keputusan Munas Golkar 2019 silam.

"Golkar masih tetap berpegang hasil keputusan Munas 2019, yaitu Airlangga sebagai capres," ujar Melchias saat dimintai konfirmasi, Selasa.

Baca juga: PAN dan PPP Dianggap Mulai Gelisah, KIB Tak Punya Capres yang Mentereng

Ia juga memastikan Golkar dan KIB akan bersikap di waktu yang tepat.

Namun, dia juga mengingatkan bahwa segala hal bisa terjadi dalam politik yang sifatnya sangat dinamis.

"Belanda masih jauh. Dan politik itu dinamis dari segala aspek. Jadi, pada saat yang tepat, Golkar dan KIB akan bersikap," ucapnya.

Sementara itu, Juru Bicara Partai Golkar Tantowi Yahya juga ngotot bahwa keputusan menetapkan Airlangga sebagai Capres 2024 harus dipatuhi.

Dia menyatakan, jika ingin mengubah keputusan tersebut, maka diperlukan sebuah forum untuk menciptakan keputusan baru.

Baca juga: Golkar Tetap Ngotot Airlangga Capres meski PPP Khawatir KIB Akan Buntu

"Calon Golkar tetap Airlangga Hartarto. Itu keputusan Munas yang harus dipatuhi. Untuk merubahnya diperlukan keputusan baru yang diambil pada forum setingkat. Itulah tertib organisasi, tertib berpartai," kata Tantowi.

Akan tetapi, terkait capres-cawapres dari KIB, menurutnya harus menunggu kemufakatan antara ketiga partai di KIB.

Ia menyebut bahwa semua pimpinan partai di KIB sepakat akan menentukan capres-cawapres dalam sebuah forum khusus.

Respons PAN

Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga partai politik KIB mengaku sepaham dengan pernyataan Romi agar KIB realistis mendukung capres, salah satunya melihat elektabilitas.

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi meyakini, pemikiran tersebut tidak hanya dimiliki oleh PPP. Dua partai politik lain di KIB, yakni PAN dan Golkar juga realistis dan rasional.

"Bukan hanya PPP yang realistis dan rasional dalam menentukan kebijakan politik, PAN dan kemungkinan Golkar dan partai politik lain pun tentu dalam menentukan kebijakan politiknya didasari oleh nilai yang realistis, rasional, obyektif, dan terukur," kata Yoga saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Soal Penjajakan Koalisi dengan PDI-P, PPP: Enggak Ada Tanda-tanda KIB Akan Bubar

Yoga menilai, politik di Indonesia saat ini juga sudah rasional.

Misalnya, lanjut dia, parameter tentang popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas tokoh capres sudah dapat diukur secara kuantitatif melalui hasil survei.

"Hasil survei tentu akan menjadi salah satu bahan pertimbangan dari pimpinan partai politik dalam merumuskan kebijakan politiknya," ucap Yoga.

Dia memastikan, KIB bakal mengikuti cara berpikir rasional dan obyektif dalam menentukan capres 2024.

Terkait penentuan pasangan calon (paslon) dari KIB, Yoga senada dengan Golkar. Dia meyakini capres-cawapres itu diputuskan secara musyawarah mufakat oleh partai-partai KIB.

"Tidak voting. Setiap anggota KIB bebas mengusulkan proposal paslon ke rapat KIB. Nanti di KIB akan diputuskan secara kolektif kolegial," ujar Yoga.

Kejenuhan KIB

Dari kacamata pengamat, KIB dinilai mulai jenuh sehingga keluar pernyataan yang disampaikan Romi.

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menganggap wajar apabila KIB menemui jalan buntu terkait capres-cawapres untuk Pilpres 2024.

Pasalnya, tak kunjung ada nama besar yang masuk ke KIB.

Baca juga: Minta KIB Realistis, Romahurmuzy Sebut Stok Bakal Capres Hanya Prabowo, Ganjar, dan Anies

"KIB memang dalam banyak hal mengalami kejenuhan dan bahkan titik buntu karena tidak ada capres internal itu yang punya nama mentereng," ujar Adi saat dihubungi, Rabu.

Adi pun sepaham bahwa memang hanya ada tiga orang capres dengan nama mentereng, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Di antara ketiga nama tersebut, hanya Ganjar Pranowo yang belum diumumkan secara deklaratif sebagai capres oleh pihak manapun.

"Anies dengan Poros Perubahan ya setidaknya sudah mulai kelihatan ada tiga partai yang sepakat dan setuju. Prabowo Subianto ada Gerindra dan PKB," tuturnya.

"Sorry to say harus kita katakan, KIB sampai saat ini belum kelihatan punya nama mentereng dan punya nama besar," sambung Adi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com