JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar tetap bersikeras ingin mengusung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden (Capres) 2024, meski Partai Persatuan Pembangunan (PPP) khawatir Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengalami kebuntuan karena tak kunjung ada penetapan capres-cawapres.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng mengatakan, pihaknya akan berpegang pada hasil keputusan Munas Golkar 2019 silam.
"Golkar masih tetap berpegang hasil keputusan Munas 2019, yaitu Airlangga sebagai capres," ujar Melchias saat dimintai konfirmasi, Selasa (7/3/2023).
Ia juga memastikan Golkar dan KIB akan bersikap di waktu yang tepat.
Baca juga: PAN dan PPP Bakal Dikunjungi PDI-P, Golkar Tegaskan KIB Tetap Solid
Ia kemudian mengingatkan bahwa segala hal bisa terjadi dalam politik yang sifatnya sangat dinamis.
"Belanda masih jauh. Dan politik itu dinamis dari segala aspek. Jadi, pada saat yang tepat, Golkar dan KIB akan bersikap," kata Melchias.
Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Partai Golkar Tantowi Yahya juga ngotot bahwa keputusan menetapkan Airlangga sebagai Capres 2024 harus dipatuhi.
Menurutnya, jika ingin mengubah keputusan tersebut, maka diperlukan sebuah forum untuk menciptakan keputusan baru.
"Calon Golkar tetap Airlangga Hartarto. Itu keputusan Munas yang harus dipatuhi. Untuk merubahnya diperlukan keputusan baru yang diambil pada forum setingkat. Itulah tertib organisasi, tertib berpartai," kata Tantowi, Selasa.
Baca juga: PPP Khawatir KIB Mengalami Kebuntuan soal Capres-Cawapres
Tantowi mengatakan, terkait capres-cawapres dari KIB, harus menunggu kemufakatan antara ketiga partai di KIB.
Ia menyebut bahwa semua pimpinan partai di KIB sepakat akan menentukan capres-cawapres dalam sebuah forum khusus.
"Siapa yang nanti akan menjadi capres dan cawapres KIB, kita tunggu hasil kemufakatan parpol-parpol KIB. Semua pimpinan partai koalisi sepakat hal itu akan diputuskan dalam forum yang akan dibuat khusus buat itu," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy khawatir Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengalami kebuntuan terkait penentuan capres-cawapres untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Apalagi, hingga saat ini, koalisi bentukan Partai Golkar, PPP, dan PAN itu masih belum menentukan capres-cawapres pilihan mereka.
Baca juga: Soal Penjajakan Koalisi dengan PDI-P, PPP: Enggak Ada Tanda-tanda KIB Akan Bubar
"Betul (berpotensi tidak mencapai titik temu). Makanya, saat ini partai-partai KIB juga membuka komunikasi dengan parpol-parpol lain," ujar Romahurmuziy saat dimintai konfirmasi, Selasa (7/3/2023).
Romahurmuziy mengatakan, masing-masing partai di KIB memiliki aspirasinya masing-masing terkait pasangan capres dan cawapres.
Misalnya, PAN yang mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir untuk maju di Pilpres 2024.
Pilihan PAN itu berbeda dengan PPP dan Golkar, di mana PPP baru menentukan cawapres, yakni antara Sandiaga Uno atau Erick Thohir. Sementara Golkar baru menentukan Airlangga Hartarto sebagai capres.
"Bisa saja KIB nanti berbeda aspirasi ujungnya soal capres dan cawapres," kata Romahurmuziy.
Baca juga: Golkar Apresiasi PAN yang Munculkan Duet Ganjar-Erick, tapi Kukuh Dukung Airlangga Jadi Capres
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.