Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Wapres Jelang Pemilu: Masyarakat Jangan Terprovokasi Hasutan

Kompas.com - 07/03/2023, 10:34 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpesan kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dengan hasutan-hasutan yang dapat memecah belah, terutama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Masyarakat itu jangan terprovokasi oleh hasutan-hasutan, oleh oknum. Ini kan yang paling berat itu berita bohong ini, hoaks ini, ini yang sebenarnya harus dijaga betul," kata Ma'ruf saat berdialog dengan diaspora Indonesia di Osaka, Jepang, Senin (6/3/2023).

Ma'ruf mengatakan, salah satu bahaya hoaks adalah peristiwa kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua beberapa waktu lalu yang menewaskan 12 orang.

Baca juga: Pesan Wapres untuk Pelajar di Luar Negeri yang Ogah Kembali: Tak Masalah, Yang Penting Kontribusi Pemikiran

Ia mengatakan, kerusuhan itu dipicu oleh hoaks mengenai adanya penculikan yang disebarkan ke masyarakat hingga akhirnya timbul kerusuhan.

"Nah, apalagi nanti di dalam menghadapi pemilihan, saya kira sudah mulai sekarang. Oleh karena itu dari pihak pemerintah, pihak Komfinfo terus mengawasi di medsos itu," ujar Ma'ruf.

Menurut dia, hoaks tersebut sengaja dibuat dan disebarkan oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah masyarakat. Oleh karena itu, para tokoh masyarakat juga harus berperan aktif untuk menjaga situasi Tanah Air agar tidak terpecah belah.

Baca juga: Wapres Resmikan Masjid Istiqlal Osaka yang Didirikan WNI di Jepang

Di sisi lain, Ma'ruf juga mengimbau para elite politik untuk mengedepankan etika politik serta mengikuti aturan yang ada demi mencegah terpecahnya masyarakat gara-gara pemilu.

"Harus memegang teguh etika politik, tidak menghalalkan segala cara dan lebih mengedepankan politik gagasan, ide-ide, tidak berpolitik dalam arti menjelekan lawan. Nah di sini pentingnya elite politik itu," kata Ma'ruf.

Sementara, para penyelenggara pemilu harus memastikan pemilu berjalan seusai aturan, yakni jujur dan adil.

"Dan semuanya dijaga dengan baik, tidak ada kecurangan, tidak ada hal-hal yang bisa membuat kerusuhan-kerusuhan, ketidakpuasan, atau ketidakpercayaan masyarakat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com