JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu keluarga korban tewas akibat kebakaran Depo Pertamina, Plumpang, datang ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (5/3/2023).
Pengamatan Kompas.com, keluarga yang datang itu terdiri dari dua orang, yakni laki-laki dan wanita paruh baya
Mereka tiba sekitar pukul 09.00 WIB, dan langsung memasuki Gedung Sentra Visum dan Medikolegal. Mereka diarahkan ke sebuah meja bertuliskan 'Wawancara'.
Pihak keluarga yang laki-laki tampak memegang sebuah map putih.
Belum diketahui identitas yang hendak dicari oleh kedua orang tersebut.
Baca juga: Polri Identifikasi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang sampai 14 Hari ke Depan
Berdasarkan keterangan yang terpampang di depan gedung, proses wawancara mencakup pendalaman keterangan dan data korban.
Beberapa yang didalami mencakup identitas pelapor dan korban, serta hubungan antara pelapor dengan korban.
Hingga berita ini ditulis, pihak keluarga korban masih dalam proses wawancara di Gedung Sentra Visum dan Medikolegal.
Sebelumnya diberitakan, RS Polri Kramat Jati menyiapkan posko untuk mempermudah proses identifikasi koran meninggal dunia akibat kebakaran besar yang terjadi di Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.
Kepala Pusat Kedokteran (Kapusdokes) Polri Irjen Asep Hendradiana menyebut pihak RS Polri di Kramat Jati juga telah menerima sejumlah korban yang meninggal dunia akibat kejadian itu untuk diidentifikasi
"Untuk memudahkan pemeriksaan dan identifikasi korban meninggal Depo Pertamina Plumpang, RS Polri R Said Sukanto Pusdokkes Polri telah menyiapkan Posko Ante Mortem dan Posko Mortem," ujar Asep saat dihubungi, Sabtu (4/3/2023).
Baca juga: Erick Thohir Sambangi Titik Pengungsi Kebakaran Depo Pertamina di RPTRA Rawa Badak Selatan
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran juga mengatakan proses identifikasi korban tewas akibat kebakaran itu sedang berlangsung di RS Polri Kramat Jati.
Fadil mengatakan, proses identifikasi dilakukan dengan mencocokkan sampel data ante morfem dari pihak keluarga dengan post morfem jasad korban. Sebab, ada jasad korban mengalami luka bakar hingga 100 persen.
"Jadi bagi yang kehilangan keluarga, kita akan ambil identifikasi primernya, sidik jari kalau punya data sidik jari. Kemudian sidik gigi kalau punya kondisinya giginya, kalaupun itu tidak punya paling terakhir DNA," kata Fadil, Jumat malam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.