Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Obesitas di Bekasi Ditangani Lebih dari 10 Dokter

Kompas.com - 03/03/2023, 15:59 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, bayi obesitas di Bekasi, Muhammad Kenzi Alfaro ditangani lebih dari 10 dokter.

Kenzi telah dirujuk ke RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Dalam usianya yang 16 bulan itu, ia memiliki berat 27 kilogram.

"Banyak dokternya (yang menangani). Lebih, lebih dari 10," kata Dante di sela-sela peresmian ruangan Central Medical Unit (CMU-3) di RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Jumat (3/3/2023).

Baca juga: Dokter Spesialis Anak Khawatir Bayi Obesitas Kenzi Terkena Komplikasi

Dante menuturkan, obesitas yang dialami Kenzi disebabkan kelainan genetik.

Saat ini, pihak rumah sakit terus melakukan evaluasi perlu atau tidaknya tindakan bedah untuk menangani Kenzi. Salah satu yang menjadi pertimbangan dari evaluasi adalah umur Kenzi.

"Kemudian terapi bedah kalau dilakukan kita sedang evaluasi apakah cukup umurnya untuk dilakukan tindakan bedah. Dan evaluasi edukasi untuk keluarganya nanti," ujar Dante.

Tindakan operasi yang kemungkinan dilakukan adalah memendekkan panjang ususnya supaya serapan makanan jadi lebih rendah.

"Kelainan genetiknya sudah pasti karena ini kelainan overweight dan akan kita lakukan tindakan operasi. Mungkin kita akan melakukan tindakan operasi misalnya memendekkan panjang ususnya. Itu salah satu yang akan kita lakukan," kata dia.

Baca juga: Tangani Bayi Obesitas Kenzi, RSCM Libatkan Berbagai Dokter Spesialis

Sementara itu, Direktur Utama RSCM dr Lies Dina Liastuti menyebut, dokter yang menangani Kenzi terdiri dari beberapa divisi, termasuk dokter spesialis, dokter subspesialis, dan dokter divisi penyakit langka.

Lies mengakui, karena kasusnya langka, tidak mudah untuk mencari penyebab bayi tersebut obesitas.

"Bukan hanya karena pola makan, tapi karena masalah faktor genetika. Dan itu enggak banyak kan case-nya (kasusnya). Jadi sedang diambil beberapa pemeriksaan yang belum keluar," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, Ibunda Kenzi, Pitriah (40) tidak mengetahui penyebab anaknya bisa mengalami obesitas. Ia hanya menyebut, bobot anaknya terus naik saat usia 6 bulan.

Terlebih, anaknya selalu mendapat asupan susu formula sejak lahir.

"(Awal lahir) 4 kilogram, pas ada perubahan badannya, umur 6 bulan. (Bobot) dia bertambah terus, naiknya satu kilogram, secara terus-menerus," ujar Pitriah kepada awak media di kediamannya di Desa Pusaka Rakyat, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Selasa (21/2/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com