Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Sekolah Pukul 05.00 Pagi, Kemendagri Akan Temui Pemprov NTT

Kompas.com - 03/03/2023, 09:33 WIB
Singgih Wiryono,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan melakukan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) membahas polemik yang timbul akibat kebijakan sekolah pukul 05.00 pagi yang diterapkan Gubernur NTT Victor Laiskodat.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Benny Irwan mengatakan, Kemendagri sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait hal ini.

"Kemendagri melalui Dirjen Bina Pembangunan Daerah secara tupoksi mengkoordinasikan isu pendidikan ini pada tahap awal sudah melakukan koordinasi dengan kementerian sektor yang menangani pendidikan dalam hal ini Kemendikbud," ucap Benny saat dihubungi melalui telepon, Jumat (3/3/2023).

Baca juga: Gubernur NTT Menari Bersama Siswa dan Guru SMAN 6 Kupang yang Terapkan Jam Masuk 5.30

Setelah melakukan koordinasi dengan Kemendikbud, Kemendagri bersama kementerian yang dipimpin Nadiem Makarim itu akan menemui Pemprov NTT.

"Setelah berkoordinasi ini rencananya akan dilaksanakan pertemuan dengan jajaran di Pemda di NTT untuk mendapatkan gambaran yang utuh tentang kebijakan ini," ujar dia.

Namun, hingga saat ini, kata Benny, pertemuan tersebut belum sempat dilaksanakan.

Kemendagri sudah mencoba mengontak Pemprov NTT untuk membahas bersama. Namun, di internal Pemprov NTT masih melakukan pembahasan atas polemik tersebut.

"Sudah sempat dihubungi teman-teman di NTT oleh Dirjen Pembangunan Daerah bersama Kemendikbud untuk membahas bersama," imbuh Benny.

"Namun pada saat yang sama, teman-teman di NTT sedang melaksanakan pembahasan internal. Tentu dinamika yang ada mendapatkan respons dari Pemda," ucap dia.

Baca juga: Siswa SMA di NTT: Banyak yang Bisa Pemerintah Buat selain Ubah Jam Masuk

Benny menyebutkan, Pemprov NTT saat ini sedang membahas kebijakan kontroversial itu bersama forkopimda, pemerhati pendidikan dan berkonsolidasi atas dinamika penerapan sekolah pukul 05.00 pagi.

"Makanya belum terjadilah komunikasi Kemendagri dengan Pemda," pungkas Benny.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, meminta pihak Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah Kota Kupang, memulai jam pelajaran pada pukul 05.00 Wita, viral di media sosial dan grup WhatsApp.

Dalam tayangan video berdurasi 1 menit 43 detik tersebut tampak Viktor didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi, meminta para siswa agar membiasakan diri bangun pukul 04.00 Wita.

Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com