Menurutnya, jika perilaku para abdi negara tidak baik maka sudah sepantasnya rakyat merasa kecewa.
"Hati-hati, tidak hanya urusan pajak dan bea cukai. Kepada kepolisian dan juga aparat penegak hukum lainnya, terhadap birokrasi yang lainnya dan kalau seperti itu ya kalau menurut saya, pantas rakyat kecewa," tegasnya.
Jokowi menjelaskan, saat ini yang ada dalam benak masyarakat adalah pelayanan publik yang tidak baik oleh aparat negara.
Di sisi lain, aparat negara kerap bersikap jemawa dan hidup mewah lantas memamerkannya.
"Karena pelayanannya dianggap tidak baik, kemudian aparatnya perilakunya jumawa dan pamer kuasa kemudian pamer kekayaan, hedonis," kata presiden.
Baca juga: Usai Disentil Jokowi soal Pegawai Pamer Kekayaan, Sri Mulyani: Kita Perbaiki
Kepala Negara kemudian meminta kepada semua menteri dan kepala lembaga agar mendisiplinkan bawahannya.
Menurut Presiden, jajaran aparat negara harus kembali diberitahu hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
"Saya minta kepada seluruh menteri dan kepala lembaga untuk mendisiplinkan para di bawahnya, memberitahu apa-apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang boleh dilakukan," kata Jokowi.
Selain itu, kepada Polri dan Kejaksaan Agung dia berpesan agar dapat membenahi dulu kondisi di dalam lembaga mereka.
Setelahnya, baru kedua lembaga penegak hukum itu bisa membersihkan kementerian dan lembaga lainnya.
Di akhir sambutannya, Presiden Jokowi kembali menekankan agar aparat negara tidak lagi pamer harta kekayaan.
Terlebih jika sikap pamer itu diunggah di media sosial.
Baca juga: Pejabat PNS Pamer Harta di Medsos, Jokowi: Itu Sangat Tidak Pantas
Jokowi mengingatkan sikap tersebut tidak pantas dilakukan oleh aparat birokrasi.
"Saya ingin tekankan jangan, supaya ditekankan kepada kita, kepada bawahan kita, jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan," kata Jokowi.
"Apalagi sampai dipajang-pajang di Instagram di media sosial, itu sebuah (sikap), kalau aparat birokrasi ya sangat tidak pantas," tambahnya.
Baca juga: Jokowi: Pantas Rakyat Kecewa, Aparat Jumawa, Pamer Kuasa, dan Hedonis