JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 54 persen remaja perempuan di Indonesia hilang kepercayaan terhadap pempimpin politik saat ini.
Persentase tersebut merupakan hasil survei yang dikeluarkan Yayasan Plan Internasional Indonesia dalam penelitian mereka "remaja perempuan dan politik."
Dalam survei, ditanyakan "perasaan yang muncul melihat pemimpin politik saat ini?" dan 54 persen responden memilih jawaban yang "membuat saya kehilangan kepercayaan pada pemimpin politik."
"Ini menjadi pilihan tertinggi, hilang kepercayaan," ujar Direktur Influencing Plan Internasional Indonesia Nazla Mariza saat kunjungan ke redaksi Kompas.com, Kamis (2/3/2023).
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Pemilih Gen Z Cenderung Tak Ingin Golput di Pemilu 2024
Jawaban tertinggi kedua, kata Nazla, responden merasa kurang percaya diri untuk membagikan aspirasi kepada pempimpin politik sebanyak 30 persen.
Urutan ketiga, responden menjawab secara umum senang dengan keputusan yang dibuat atas isu yang dinilai sebagai prioritas.
Kemudian 22 persen responden mengatakan akan berhenti terlibat politik lantaran melihat kelakuan para politikus.
"Kemudian membuat merasa tres, khawatir atau cemas 22 persen," kata Nazla.
Baca juga: Capres Pilihan Gen Z Versi Litbang Kompas: Ganjar 28,8 Persen, Prabowo 20,6 Persen
Ada juga 13 persen responden menjawab merasa sedih atau tertekan, dan lima persen merasa tak aman secara fisik.
Plan Indonesia kemudian membandingkan data secara global temuan survei di Indonesia.
Secara global, remaja perempuan memilih hal yang sama.
"Anak-anak di Indonesia maupun di negara lain memiliki perasaan yang sama dominannya terhadap sikap yang diambil pada pemimpin politik mereka, yaitu hilangnya kepercayaan terhadap pemimpin politik," imbuh Nazla.
Adapun riset yang dilakukan Plan Indonesia ini bertujuan mengeksplorasi dan memahami sikap pengalaman remaja perempuan dalam paritisipasi politik.
Riset dilakukan di Indonesia pada Februari-Maret 2022 dengan responden di Indonesia, 1.000 remaja perempuan usia 15-24 tahun.
Adapun sampel responden tersebar di tujuh wilayah seperti Jawa, Kalimantan, Maluku, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi dan Sumatera.
Plan Indonesia mengatakan, data survei yang mereka miliki tidak mewakili suara remaja perempuan Indonesia.
"Data survei tidak mewakili nasional walau sampel survei berupaya sebaik mungkin untuk memastikan keterwakilan berbagai wilayah dan populasi yang marginal," ucap Nazla.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.